Bab 22

1197 Words

                Ardian lebih memilih masuk ke ruang kerjanya daripada tidur satu kamar dengan Susi. Ia merebahkan tubuhnya yang lelah di atas sofa panjang. Satu tangannya menutupi wajahnya. Masih terbayang kejadian tadi siang di rumah Fiona. Ia pun merogoh ponsel dan segera menghubungi kekasihnya itu.                 Tuuut…Tuuut…Tuuut…                 Ardian kembali mencoba menghubungi Fiona. Tapi kali ini ponselnya sengaja di matikan. Ardian semakin kesal. Fiona sudah menciptakan jarak dan dinding tembok yang tinggi diantara mereka. Ia tak putus asa. Ia terus mencoba meski hasilnya tetap sama.                 Akhirnya Ardian pun memutuskan untuk mandi dan menyegarkan tubuhnya. Mungkin Fiona butuh waktu untuk sendiri. Ia tak ingin mengganggunya terlebih dahulu. Saking lelahnya, Ardian

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD