Bab 17

1071 Words

Dua bulan kemudian. Fiona berlarian ke kamar mandi. Perutnya terasa mual dan bergejolak. Ia membungkukkan tubuhnya di depan kloset duduk dan memuntahkan isi perutnya. Cairan kental berbau keluar dari dalam perutnya. Setelah memuntahkan isi perutnya beberapa kali, ia pun terduduk lemas dengan bersandar ke kloset. Tangannya meraba perutnya. Kedua matanya berkaca-kaca. “Mommy harus segera kasih tahu Papa tentang kamu, Nak. Mommy ngga sabar lihat reaksi Papa yang tahu kalau kamu hadir di perut Bunda," gumam Fiona membayangkan betapa bahagia Ardian jika tahu dirinya tengah mengandung buah cinta mereka. Sebenarnya, Fiona sudah lama mengetahui kalau dirinya positif hamil. Tapi ia belum berkesempatan bertemu dan bicara dengan Ardian karena pria itu tengah dilanda stress tinggi akibat percerai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD