Marsmallow

1935 Words

“Pegal….,” ucap anak itu saat harus tetap mengangkat gelas besar ditangannya. Arthur terkekeh melihat wajah cemberutnya, itu membuat perutnya tergelitik dan tidak tahan untuk tertawa. Dia berjongkok menyamakan tinggi badan. “Ingin air es?” “Ail biasa saja. Tolong diisi penuh.” “Oke, tunggu sebentar.” Arthur mengisi dengan air mineral. Sesekali dia melihat bocah yang sedang berusaha untuk naik ke kursi dan duduk. “Kau perlu bantuan?” “I can,” ucapnya dengan wajah yang sombong. Tapi ketika melihat gelas di tangan Arthur sudah penuh, Aurora menghela napasnya dalam. “Lola balu duduk, halus tulun lagi.” “Kenapa tidak duduk lebih lama saja?” “Ke kamal, Mama nanti malah Lola kelual kamal.” “Kenapa?” “Tuan tidak suka anak kecil. Kau tuan ‘kan?” tanya anak itu dengan kepala miring. Sementa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD