"Runa, aku tahu ini berat untukmu. Tapi percayalah padaku. Tak ada sedikit pun niat di hatiku untuk mempermainkanmu. Apalagi mempermainkan pernikahan kita. Semua yang telah terjadi ini janganlah kau sesali karena apa pun yang akan terjadi ke depannya, kau akan tetap menjadi istriku. Kumohon padamu, berikan aku kesempatan untuk bisa menunjukkan kepadamu bahwa semua yang aku ucapkan ini adalah tulus dan bukan bualan semata." Fabian sedikit membungkukkan badannya dan membawa tangan Aruna yang berada di dalam genggaman tangannya ke hadapan bibirnya. Sebuah kecupan sangat dalam Fabian berikan pada punggung tangan Aruna, berharap dalam hati Aruna mau memaafkannnya dan masih mau membrikan ia kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahannya. Sungguh, Fabian tak akan pernah tahu apa yang akan Aruna