"Apa? Menikahi Aruna!?" Dengan lantangnya Dedi berbicara karena dia sangat kaget saat Febria memberitahukan jika sore tadi Fabian datang lagi dengan menawarkan sebuah pernikahan pada Aruna. Dedi yang mendengarnya terkejut sekaligus geram. Apalagi yang diinginkan oleh putra mahkota keluarga Limantara. Aruna bukanlah barang atau boneka yang bisa dipermainkan sesuka hatinya. Mereka memang kelurga kaya yang bergelimang harta. Tapi jika seperti ini sama saja keluarga Limantara kembali menjatuhkan harga diri keluarganya. Apa mereka pikir Aruna dan juga keluarganya akan sangat senang menerima penawaran gila yang Fabian berikan itu. Dedi terus saja berspekulasi dengan hatinya. "Tenangkan hatimu, Yah. Jangan emosi seperti ini." Febri yang merasa bersalah akan kemarahan suaminya berusaha menenangka