Anjing itu memiringkan sedikit kepalanya melihat Imelda yang masih kembali menangis dengan keras. Makhluk kecil itu tidak mengerti apa yang tengah ditangisi sedemikian rupa oleh Imelda. Dengan langkah kecilnya, anjing itu kembali datang lebih mendekat ke arah Imelda. Dijilatnya kaki telanjang gadis itu, membuat tubuh Imelda sontak tersentak kaget. Kulit kakinya terasa basah karena jilatan anjing itu. Padahal genangan darahnya saja tidak mempan untuk membasahi baju dan tubuhnya. Merasakan jilatan untuk yang kedua kali dari anjing itu, barulah Imelda mulai mendongakkan kepalanya. Gadis itu bisa melihat anjing kecil itu kini mengulurkan lidah kecilnya keluar. “Heh heh heh heh!” suara napas anjing itu. Imelda terdiam memandanginya. “Hiks hiks uhukk hu hu!” suara isak tangis Imelda ya