Lelaki itu pun segera mereguk segelas air minum, hingga tersisa setengah dari gelas tersebut. Dia pun segera beranjak. “Mah, Refal ke dalam dulu ya ada meeting sama Ardy.” Perempuan paruh baya itu pun menyipitkan kedua bola matanya dengan tatapan aneh. “Meeting? Emang, sudah diluar jam kerja si Ardy mau diajak meeting?” Mata lelaki itu pun membulat. Iya juga ya, si Ardy kan pernah bilang ke Mamah tidak pernah diajak meeting jika di luar jam kerja? “Imel aja gak mau kalau bukan jam kerja, memangnya Pak Ardy tidak mengelak seperti Imel, Pak?” “Ah? Ya—ya dia maulah! Kan, saya bayar gaji dia besar. Jadi, gak ada alasan untuk menolak,” elak Refal dengan gugup. “Tapi kan, Pak Refal mengumumkan sendiri tadi di kantor dua hari libur besok tidak boleh ada yang memikirkan pekerjaan. Berarti, it