“Teruslah, Biarkan rasa malu menguasai dirimu, biarkan rasa malu menyelimuti seluruh tubuhmu, rasakanlah wajah mu yang mulai terasa panas dan memerah, dan terus nikmati rasa malumu,” Aira memejamkan matanya, membayangkan ekspresi pria di hadapannya yang siap menerkam tubuhnya. “Nikmati rasa malu itu, hingga kamu mampu menguasai tatapan nakal pria itu,” kata-kata Rangga bagai menghipnotis geraknya, Tanpa sadar Aira semakin membuka pahanya semakin lebar.“Dan sekarang tarik sedikit rok mu, biarkan pria itu menikmati selangkanngan mu, biarkan pria itu menerkam kemalluan mu dengan matanya.” Mata Aira terbuka, Wajahnya menunjukkan kata-kata protes, jika hanya mengangkangkan kakinya mungkin tidak terlalu masalah, tapi dengan membuka roknya semakin keatas sama saja memberi undangan terbuka kepa