19

893 Words

Untung saja Rara belum pulang jadi Valen masih ada kesempatan untuk mengambil kembali surat itu. Setelah menyingkirkan surat itu, ia menemui Iqbal yang sedang memainkan ponselnya di ruang tamu. Iqbal langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku celana setelah Valen duduk di sebelahnya tetapi tidak dengan jarak yang mepet. Ia menoleh ke arah Valen. "Di koper itu gak ada barang penting, misalnya ijazah atau buku nikah kita?" Valen melotot mendengar pertanyaan yang benar-benar ngarang itu. "Gak ada, untuk ijazah dan barang penting lain aku masukin dalam tas. Dan untuk buku nikah, kita belum nikah jadi mana ada buku nikah." Iqbal menampilkan cengirannya. "Belum ya? Berarti nanti akan. Kamu pintar juga ya kodenya." "Apa sih, Bal. Kamu tuh percaya diri sekali dari zaman old sampai zaman now.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD