Sejak semalam Titan dengan sengaja tidak mengaktifkan ponselnya. Entah apa yang sudah dilakukan oleh Oma Bianda hingga membuat Om Duda kesayangannya berubah sangat mengerikan. Sepulangnya dari butik, Ammar mengirimkan pesan panjang yang sudah seperti struk belanja di awal bulan. Membuatnya takut jika acara yang sudah dinantikannya besok gagal karena ulah Bosnya. “Sayang ...” panggil Ihsan. “Masuk saja, Pa. Titan sedang berkemas.” Ihsan masuk ke dalam kamar Putrinya dengan pakaian yang sudah sangat rapi. Kemarin dia memberikan izin Titan menjadi model dengan syarat dirinya akan ikut datang ke acara launching gaun pengantin Oma Bianda. “Banyak sekali barang yang dibawa?” “Hehe, Papa ‘kan tahu sendiri wajah Titan sensitif dengan beberapa alat makeup. Buat jaga-jaga bawa sendiri dari rum