Omelan Pedas Ammar

1678 Words

“Non Titan.” “Iya, Bik. Masuk saja.” Bibik membuka pintu kamar Nona-nya yang sedang bersiap berangkat ke kantor. “Non, ada tamu di bawah.” “Siapa, Bik?” “Den Rafli.” “Bibik bilang Titan ada di rumah?” “Iya, Non.” Titan menghembuskan nafas. Pagi yang sangat cerah ini akan menjadi kelabu saat Ammar tahu ada Rafli di rumahnya. Kemarin dia bisa menghindar dari laki-laki yang akan dijodohkan dengannya dengan alasan masih ada banyak pekerjaan. Namun, pagi ini Titan tidak memiliki alasan sudah ada yang jemput karena Om Pacar masih berada di Surabaya. “Minta dia buat tunggu, Bik. Sebentar lagi Titan turun.” “Baik, Non.” “Oh iya, Bik,” panggil Titan sebelum Bibik keluar dari kamar. “Papa sudah belum keluar kamar?” “Baru saja selesai gym. Non. Sepertinya bapak masih bersiap.” Titan men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD