Mimpi Buruk

1566 Words

Ammar tidak sadar jika sudah tengah malam namun masih berada di dalam ruang kerjanya. Dia merasa baru saja mengamuk dan memecat 4 orang Karyawannya yang telah melakukan kesalahan fatal. Sekretarisnya yang biasanya mengingatkannya jika sudah waktunya pulang kerja kini sudah tidak ada di meja kerjanya. Dia menghela nafas berkali-kali saat mengingat ucapannya pada Titan. “Apa dia menangis hari ini?” tanyanya pada dirinya sendiri. Ammar melihat ke arah ponselnya yang tidak ada pesan maupun panggilan tak terjawab dari Titan. Biasanya gadis itu sangat berisik saat dia tidak memberikan kabar sudah sampai rumah atau belum. Skripsi Titania “Titan apa kamu sudah tidur?” Ammar mengirimkan pesan ketika berada di perjalanan menuju apartemennya. Dia butuh waktu menyendiri untuk menyelesaikan masal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD