Pukul 15.30 WIB. "Dek, bangun." Lucas membelai kepala Sein, membangunkan Sein dengan penuh kasih sayang. Sebenarnya ia tidak tega untuk membangunkan Sein, tapi ia juga tidak mungkin menggendong Sein. Tubuh Sein menggeliat di barengi kelopak matanya yang secara perlahan terbuka. Berkali-kali Sein mengerjap, mencoba menyesuaikan sinar yang menerpa netranya. "Kita di mana?" Sein mengedarkan pandangannya keluar mobil. Keningnya berkerut begitu melihat bahwa ini bukan halaman rumah sang Abang, melainkan tempat parkir yang Sein yakini adalah basement rumah sakit. Sein sontak melirik Lucas yang ternyata sudah berada is luar mobil. Bibir Sein mencebik begitu Lucas membuka pintu mobil dimana ia duduk. "Ayo keluar Dek." "Enggak mau!" Tolak Sein tegas. Tangan Sein bersedekap, e