Mempermainkanmu

1166 Words
"Kau memang sama sekali tak bisa berbohong, Hana-ya." ucap Taehyung. Ia berjalan menjauh dari Hana, kembali ke tempatnya tadi. "Dari pada kau tetap berdiri di sana. Lebih baik kau kemari. Aku tak akan macam-macam padamu!" Teriak Taehyung saat menyadari ternyata Hana masih saja berdiri bodoh di tempat yang sama ketika Taehyung menemukan gadis itu yang menimbulkan suara itu. Dengan langkah berat, akhirnya Hana pun menuruti usul Taehyung. Ia berdiri kikuk di sebelah—tidak—jarak mereka terlampau jauh untuk dikatakan bersebelahan. Hana ikut duduk di pantai itu, seperti yang pria itu lakukan. Baru saja bokongnya itu akan mendarat dipasir pantai, tiba-tiba saja air laut datang tanpa Hana sadari. "HUAAA!!" Hana memekik kuat saat ia mencoba menghindari air laut yang datang secara tiba-tiba saat ia baru saja akan duduk. Ia lantas terjungkal kebelakang, namun air itu pun tetap mengenai tubuhnya, membuat celana biru dan kaos putihnya sebagian terkena air laut. "ah..eottokhae..???" Pekiknya dengan panik. Tangan Hana sibuk membersihkan butiran pasir yang masih menempel di kaosnya. "Kau memang tetap manja, Hana-ssi." Hana langsung menoleh pada asal suara yang ternyata sudah berdiri di sebelahnya dan menatap dirinya meremehkan. "Hey! Kau bilang apa tadi?" pekik Hana tak terima. "Sudah tau air laut akan datang, kau malah duduk." Ucap Taehyung. "ck! diam kau!" Decak Hana kesal. Tangannya masih sibuk membersihkan butiran-butiran pasir di tubuhnya. Taehyung memandangi Hana. Ternyata tak ada yang berubah dari gadis ini sejak 5 tahun yang lalu. Dan tetap sama dengan 2 tahun yang pernah mereka lewatkan bersama. Dimana gadis ini pernah ia miliki. Pernah menghangatkan hatinya. Pernah menghiasi hari-harinya. Pernah mengisi relung hati Taehyung yang kini sudah kembali terasa kosong sebelum 2 tahun itu ada. Hana, gadis itu pernah menjadi orang penting di hidupnya, dimana ia selalu berkeluh kesah pada gadis itu. Menyampaikan semua rasa lelah dimasa debutnya dulu. Namun saat gadis itu harus debut, gadis itu malah mengakhiri kisah kasih mereka. Sakit. Jujur, itu yang samapai saat ini masih Taehyung rasakan, apa lagi ketika bertemu pandang dengan gadis ini. "Wa-wae?" Tanya Hana terbata saat Taehyung memandang dirinya dengan tatapan yang sulit diartikan. Taehyung tersadar dari lamunannya. Ia tersenyum pada Hana yang masih terlihat bingung. Ia dudukkan dirinya di pasir pantai itu lagi. "Duduklah." Ucapnya, menyuruh Hana duduk di atas pasir di sebelah Taehyung. Hana menurut, ia akhirnya duduk di asebelah Taehyung, tidak berjauhan seperti tadi. Walau ragu dengan apa yang sat ini ia lakukan. "Ingat 5 tahun yang lalu?" tanya Taehyung, membuat Hana menoleh kearahnya. "M-mwo? 5 tahun.... Memang kenapa?" Tanya Hana balik dengan disertai nada gugup. "Lalu 2 tahun yang itu, kau ingat?" tanya Taehyung lagi. Hana menautkan alisnya bingung. "2 tahun? Maksudmu?" "Maksudku saat kita masih menjadi sepasang kekasih." Taehyung menghela nafasnya. "Kau masih mengingatnya?" Sambung Taehyung, ia menoleh pada Hana. Membuat mereka saling berpandangan kini. Terkunci dalam suasana yang membuat keduanya menegang. Apa lagi Hana, ia sebenarnya sangat sensitif jika sudah menemukan ingatan 2 tahun itu di dalam otaknya. Tapi pria ini malah sengaja memancing otaknya untuk mengingat tahun-tahun itu. Sungguh, Hana tak bisa menebak arah pembicaraan Taehyung setelah ini. dan ia merutuki dirinya yang menyetujui usulan Taehyung datang untuk duduk di sebelah pria itu. "Apa kau memang sudah melupakannya?" Tebak Taehyung. Hana menghela nafasnya. Ia tidak suka jika akhirnya Taehyung akan memicarakan hal ini. "Sebaiknya aku kembali kemamarku." SRETT Taehyung menarik tangan Hana saat gadis itu hendak berlari pergi dari tempat itu. Menariknya dalam pelukannya yang sangat erat. Hana membulatkan matanya tak percaya. "Lepas, oppa!" perintah Hana tegas. Tubuhnya terus memberontak dari pelukan Taehyung. Tapi Taehyung bukan mengabulkannya, melainkan semakin mengeratkan pelukannya, menjadi seposesif mungkin memenjarakan gadis itu didalam pelukannya. "kumohon. Lepaskan, oppa..." lirih Hana. Dan kali ini Taehyung mengabulkannya. Namun tetap Taehyung kini mengenggam lenagn Hana dengan kedua tangannnya, mencegah gadis ini pergi lagi. "mianhe." Ucap Taehyung. Ia menarik kembali Hana kedalam pelukannya, namun kali ini lebih lembut. Dan Hana juga akhirnya membalas pelukan pria itu. "Oppa.." Ucap Hana parau, berpacu dengan suara isakannya yang mulai muncul. Air matanya sudah mengalir lebih dulu, dan menetes pada bahu Pria itu. "Mianhe..jeongmal mianheyo, Hana.." Ujar Taehyung lembut. "Uljima..." ia menepuk pelan punggung Hana saat semakin ia dengar isakan gadis itu terdengar di telinganya. "Mian..." kini Hana yang meminta maaf pada Taehyung. "Maaf jika aku melakukan itu padamu 5 tahun yang lalu." Lirih Hana. Taehyung pun melepaskan pelukannya. Ia menatap lurus pada bola mata indah Hana. "Tidak ada yang salah disini. Seharusnya aku tahu jika memang alasanmu adalah untuk menjagaku. Untuk menjaga karirku. Namun aku malah menyalahkanmu selama ini. Maaf.." Ujar Taehyung, ibu jarinya beralih mengusap air mata yang turun deras dipipi Hana. "hiks..hikss." Hana masih saja menangis. "Uljima.." BUGG "Aw!" rintih Taehyung karena baru saja lengannya dipukul kuat oleh kepalan tangan Hana, biar tangan itu kecil, tapi tetap saja sangat kuat. Mengingat Hana juga menuruni bakat ayahnya yang seorang petinju. "Yah! Hana! Kenapa kau memukulku, huh?!" "KAU! Kenapa kau melakukan itu! kenapa setelah semua kejadian itu, selama 5 tahun ini seolah kau seperti sedang mempermainkanku? Kau tiba-tiba saja berlaku manis. Lalu kau berlaku dingin lagi padaku. Kenapa kau lalukan itu, oppa??" Tanya Hana dengan sangat cepat dan menuntut, mengeluarkan semua pertanyaan yang sudah selama ini tertahan di dalam benaknya. "A-aku.." "kenapa, oppa? kau bahkan membuatku seolah seperti terlihat sedang menggodamu. Jika kau ingin marah padaku karena kau tidak terima aku mengakhiri 2 tahun itu, silahkan marah. Tapi tidak dengan melakukan semua itu, oppa..." Taehyung gelagapan. "A-maksudku bukan begitu Hana... aku hanya terlalu ragu untuk dekat denganmu." Taehyung menghela nafasnya. "setelah kita mengakhiri hubungan kita. Kau juga dekat dengan beberapa pria. Aku fikir kalian menjalin sebuah hubungan. Maka dari itu aku ragu akan mendekatimu." Sambung Taehyung, nafasnya terengah setelah mengatakannya. Keduanya terdiam. Masih menatap satu sama lain. Mencari kebohongan dikedua bola mata masing-masing. Mencari kebenaran dan kebohongan atas pernyataan yang diucapkan masing-masing. Hana mendecak. Lalu ia dudukkan dirinya kembali pada pasir putih pantai itu. ia menangkupkan wajahnya di kedua lututya. Menagis kembali disana. Merasa bodoh dengan dirinya sendiri. Kenapa ia ungkapkan semuanya? Ia bahkan sudah 2 tahun ini mencoba menghindar dan menjauh dari pria itu, hampir berhasil, tapi sekarang? Bahkan semua perasaan yang sudah terpendam kembali menyeruak menggila di dalam dirinya, menggelorakan dirinya yang terlalu merindukan pria ini. Kenapa harus seperti ini? Taehyung mengambil posisi jongkok di sebelah Hana, ia mengelus pugggung Hana beberapa kali sebelum akhirnya ia menarik kembali tubuh mungil itu kedalam dekapannya. Bahkan entah keberanian dari mana, ia menciumi puncak kepala gadis itu. Mendekapnya lebih erat saat tangis Hana mengeras. Rumit. Jalan Cerita yang ia lalui bersama Hana memang terlalu rumit. Ia bahkan tak tahu apa yang harus ia lakukan untuk mengabulkan keingian hatinya yang ingin memiliki gadis ini. Tapi semua itu menjadi mustahil ketika ia mulai teringat pada pekerjaannya, pada jati dirinya sebagai public figure yang begitu banyak diidolakan banyak orang. Taehyung tak mungkin begitu saja melupakan hal itu demi keinginan hatinya. =Taehyung's Love= gimana gimana?? suka cerita ini??? Instagram: gorjesso Purwokerto 13 Juli 2019 Tertanda, orang yang lagi suka lagunya SHAUN-Way Back Home <3

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD