Episode 1 Bab 6

1418 Words
“Jadi, ada seseorang yang mengambil kardus berisi uang milikmu?” Tanya Keizaro. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan lalu mengangguk. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Aileen saat ini, jadi Aileen memutuskan untuk bertemu dengan temannya dan menceritakan apa saja yang terjadi. Dibandingkan dengan keluarganya, Aileen lebih percaya kepada sahabat dekatnya, Keizaro. Keizaro adalah salah satu teman Aileen sejak mereka bersekolah di taman kanak-kanak yang sama. Mereka saling mengenal sejak lama dan tetap menjadi sahabat hingga saat ini. Aileen tidak pernah memiliki teman yang begitu akrab seperti hubungannya dengan Keizaro. Entahlah, jika sampai sepuluh tahun lagi dia masih belum menikah, sepertinya Aileen akan memilih untuk menikah dengan Keizaro saja. Hanya pria itu yang bisa mengerti dirinya dengan sangat baik. “Siapa yang mencopetmu? Orangtuamu sudah tahu? Mereka pasti bisa menemukan orang yang sudah mencopetmu itu, Aileen” Kata Keizaro sambil mengambil gelas kopi yang ada di depannya. Aileen menggelengkan kepalanya dengan pelan. Tidak, sekalipun orangtuanya sudah tahu, Aileen tidak akan membiarkan mereka menangkap pelakunya. Aileen sangat yakin jika pelakunya adalah orang tanpa kasta. Ah, Aileen tidak ingin mereka mendapatkan masalah hanya karena hal kecil seperti ini. Kehidupan orang tanpa kasta benar-benar sangat kacau, Aileen tidak ingin semakin mengacaukan mereka semua. “Aku tidak ingin pencopetnya tertangkap, Keizaro. Orang-orang tanpa kasta akan terkena masalah jika Papaku bertindak untuk mengurus kejadian hari ini” Kata Aileen dengan pelan. “Astaga, Aileen. Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiranmu. Kenapa kamu masih memikirkan mereka? Sekarang kamu harus kehilangan uang ratusan juta karena pencopetan itu. Sebenarnya uang itu tidak terlalu banyak, tapi tetap saja.. seharusnya kamu menangkap pencopet itu, Aileen” Kata Keizaro dengan sangat santai. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Ternyata, sekalipun mereka sudah bersahabat cukup lama, Aileen masih tetap tidak terbiasa dengan sikap menyebalkan yang sering diperlihatkan oleh Keizaro. Ya, sebenarnya sifat sombong adalah hal yang sangat wajar untuk dimiliki oleh orang-orang dari kalangan kasta pertama, tapi tetap saja.. Keizaro memang sangat menyebalkan. “Aku hanya bergurau, Aileen. Jangan terlalu memikirkan uang yang sudah terlanjur hilang, yang penting kamu tidak terluka..” Kata Keizaro. Sebenarnya Aileen sudah menduga jika Keizaro hanya bergurau. Tapi tetap saja, Aileen tetap merasa kesal pada Keizaro. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?” Tanya Aileen dengan pelan. Aileen ingin datang ke kolong jembatan itu dan menyalurkan bantuannya. Selain datang dengan beberapa relawan yang biasanya ikut menyalurkan bantuan, biasanya Aileen juga bekerja sama dengan Gavi, salah satu orang tanpa kasta yang sangat baik dan sering membantunya dalam memberikan bingkisan makanan atau pakaian yang Aileen bawa untuk mereka semua. Hari ini Gavi mungkin masih menunggu dirinya di bawah jembatan tanpa tahu jika Aileen tidak jadi ke sana. Sebenarnya Aileen masih merasa takut karena dia baru saja mengalami pencopetan. Sekalipun orang-orang itu hanya membawa kabur kardus yang dia bawa, Aileen tetap saja merasa trauma. Kejadian seperti ini tidak pernah dia alami sebelumnya. Sudahlah, besok Aileen akan bertemu dengan Gavi dan mengatakan apa yang terjadi hari ini. Gavi mungkin akan kesal padanya tapi Aileen yakin jika pria itu akan memaafkan dirinya. “Tidak ada. Sudahlah, tenangkan dirimu dulu. Aku merasa jika kamu masih merasa ketakutan..” Kata Keizaro. Aileen menolehkan kepalanya dan menatap Keizaro dengan lekat. Beberapa detik kemudian wanita itu tertawa pelan. Astaga, bagaimana mungkin Keizaro mengerti hampir semua hal yang dipikirkan oleh Aileen? “Apakah kamu memang bisa membaca pikiranku, Keizaro?” Tanya Aileen. Keizaro tampak mengernyitkan dahinya ketika dia mendnegar pertanyaan yang Aileen berikan. “Apa-apaan ini? Jangan bicara omong kosong, Aileen. Sebenarnya semua orang juga bisa membaca pikiranmu dengan sangat mudah karena kamu menulis segala hal yang mau rasakan di dalam tatapan matamu.” Kata Keizaro. Kini ganti Aileen yang mengernyitkan dahinya. Apakah memang begitu? “Benarkah?” Tanya Aileen dengan cepat. Sebenarnya Aileen sudah lama merasa penasaran karena selama ini Keizaro seakan tahu segala hal yang Aileen pikirkan. “Tidak juga. Aku rasa aku bisa membaca pikiranmu karena kita adalah jodoh. Kamu ingat, kita akan menikah jika sampai tua kita masih sendirian. Mungkin memang benar, aku seharusnya menikahimu sejak sekarang” Kata Keizaro. Aileen tertawa dengan pelan. Diantara semua orang yang sering mendekati Aileen, selama ini hanya Keizaro yang cocok dengan Aileen. Pria itu tulus dalam berteman. Dia sepertinya tidak peduli pada status Aileen, oleh sebab itu Aileen selalu nyaman berbicara dengan pria itu. Dengan ketenaran yang Aileen dapatkan, sebenarnya dia memiliki banyak sekali teman yang mendekatinya. Ya, mau bagaimana lagi? Aileen adalah putri seorang Elysium, tidak ada orang yang tidak ingin berteman dengan Aileen. Sayangnya diantara ribuan orang yang datang untuk mendekati Aileen, tidak ada satupun dari mereka yang tulus. Mereka hanya menginginkan ketenaran yang dimiliki oleh Aileen. “Sepertinya aku berubah pikiran, aku tidak jadi menikah denganmu. Aku rasa sebentar lagi aku akan segera bertemu dengan pria yang akan menjadi jodohku..” Kata Aileen sambil tersenyum mengejek. Tidak, ini hanya gurauan saja. Mereka sudah terlalu dekat hingga terbiasa melemparkan lelucon satu sama lain. “Apa? Memangnya siapa yang akan menjadi jodohmu? Aileen, tidak ada pria yang mau menikah dengan wanita sebaik dirimu” Kata Keizaro. Aileen melototkan matanya. Astaga, apa yang Keizaro katakan? Apakah memang tidak ada pria yang mau menikah dengan wanita baik-baik? Ah, dunia ini memang sangat tidak adil. “Kamu hanya memikirkan bagaimana kehidupan orang lain yang bahkan tidak kamu kenal. Kamu terlalu baik sehingga sering dimanfaatkan oleh orang lain. Sepertinya tidak akan ada yang mau menikah denganmu selain aku” Kata Keizaro sambil tertawa. Aileen menggelengkan kepalanya dengan pelan. “Tidak. Pasti ada seseorang di luar sana yang akan jatuh cinta padaku dan juga membuatku jatuh cinta padanya. Sungguh, ketika hari itu tiba, aku berjanji jika kamu akan menjadi orang pertama yang mengetahuinya” Kata Aileen dengan sangat yakin. Aileen dan Keizaro sudah sangat dekat seperti saudara sendiri. Mereka sering menceritakan kehidupan pribadi mereka satu sama lain. Terakhir lagi, Aileen ingat jika Keizaro menangis karena ditinggal oleh kekasihnya yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Aileen ingat jika kejadian itu terjadi sekitar dua minggu yang lalu. Namun, tadi malam Keizaro baru saja menghubungi Aileen dan mengatakan jika pria itu sudah memiliki kekasih baru. Begitulah, air mata yang Keizaro keluarga dua minggu lalu adalah air mata buaya yang penuh dengan kebohongan. “Itu akan menjadi hari yang sangat menggelikan..” Ejek Keizaro. Sepanjang 25 tahun hidupnya, Aileen memang belum pernah berpacaran sama sekali. Dia tidak tahu kenapa hingga hari ini sama sekali tidak ada pria yang bisa membuat dirinya jatuh cinta. Sebenarnya, apa yang salah dengan Aileen? Apakah dia tidak menarik sehingga tidak ada pria yang menunjukkan ketertarikan secara emosional kepadanya? Apakah Aileen memang kurang cantik? Ah, dia lupa.. bukankah yang membuatnya tidak memiliki kekasih hingga saat ini adalah dirinya sendiri? Aileen terlalu fokus dengan kegiatan amal sehingga dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan kehidupan percintaan. “Aileen, kalau kamu ingin segera mendapatkan kekasih, segera jauhi dunia orang tanpa kasta dan mulailah untuk bergaul. Memangnya kamu pikir akan ada orang yang membuatmu jatuh cinta jika kamu tidak pernah bertemu dengan siapapun? Setiap hari kamu hanya akan pergi menemui orang-orang tanpa kasta, bisa-bisa kamu malah akan jatuh cinta pada salah satu dari mereka” Kata Keizaro. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Memangnya apa yang salah dengan mengunjungi orang tanpa kasta? Itu adalah salah satu hal yang sangat menyenangkan untuk dilakukan. Aileen selalu merasa bahagia setiap kali dia bisa melihat senyuman tulus dari orang-orang tanpa kasta yang dia beri bantuan. “Sudahlah, lagipula aku tidak perlu terlalu khawatir. Kalau memang akhirnya aku tidak menemukan pria yang aku cintai, aku akan menikah denganmu saja” Kata Aileen dengan sangat santai. “Tentu. Aku rasa akhirnya aku memang akan menikah denganmu” Kata Keizaro. “Aku rasa Aruna menyukaimu” Kata Aileen secara tiba-tiba. Aileen menolehkan kepalanya ketika dia mendengar suara batuk yang berasal dari Keizaro. Astaga, kenapa dia sampai tersedak kopi yang dia minum? “Apa kamu gila?!” Tanya Keizaro dengan suara yang galak. Aileen mengernyitkan dahinya. Memangnya kenapa? Apa yang salah dengan kalimat yang dikatakan oleh Aileen? Aileen sebenarnya sudah lama mengamati Aruna yang tampak jelas sekali menunjukkan ketertarikannya kepada Keizaro. “Tidak, aku tidak gila. Jika kamu tidak percaya, aku bisa menghubungi Aruna dan menanyakan secara langsung kepadanya” Kata Aileen dengan sangat santai. “Tidak! Jangan melakukan itu! Aileen, kejujuranmu kali ini membuat aku sangat kesal!” Kata Keizaro. Aileen tertawa dengan keras. Ah, sepertinya Keizaro juga sudah tahu jika Aruna menyukainya. Sangat menggelikan. Aileen tidak mengerti kenapa kakaknya malah menyukai pria yang usianya jauh lebih muda dibandingkan dirinya. Ya, yang paling menggelikan adalah fakta jika Keizaro adalah sahabat dekatnya. Sepertinya akan sangat menyenangkan jika Aileen terus menggoda Keizaro.       
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD