Episode 8 Bab 56

1869 Words
Aileen tersenyum lega ketika akhirnya dia kembali pulang ke rumahnya. Sudah lebih dari dua minggu Aileen tidur di rumah sakit, dia merasa sangat bosan karena setiap hari harus menghirup aroma obat yang menjijikkan. Tidak ada yang lebih menyenangkan dibandingkan berbaring di ranjang kamarnya. “Kamu terlihat sangat senang karena bisa pulang..” Kata Keizaro sambil ikut membaringkan tubuhnya di samping Aileen. Aileen menganggukkan kepalanya dengan pelan. Kembali pulang adalah hal yang paling menyenangkan. Di ruangan ini Aileen bisa melakukan segala hal yang dia inginkan. Mata Aileen terpejam untuk sesaat. Kadang, ketika rasa rindunya kepada Eros sudah tidak tertahankan lagi, maka Aileen akan langsung memejamkan matanya. Dia ingin kembali mengingat bagaimana hangatnya pelukan Eros yang sangat sulit dia dapatkan. Mereka tidak direstui oleh semesta.. Kenyataan itu terus menghantui Aileen dalam setiap napasnya. Aileen takut kalau suatu saat, dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan dan akhirnya menyerah pada keadaan. Tidak, Aileen sudah pernah menjalani kehidupan tanpa Eros. Rasanya sangat hambar, Aileen tidak ingin mengulangi masa itu untuk yang kedua kalinya. Aileen ingin tetap bersama dengan Eros. Namun, saat ini Aileen sadar jika dia tidak bisa bertindak sesuka hatinya. Aileen bahkan masih belum diizinkan keluar rumah oleh orangtuanya. Sepertinya Aileen masih harus menahan rindunya untuk beberapa hari ke depan. “Apakah ada sesuatu yang kamu inginkan, Aileen? Kamu terlihat murung belakangan ini..” Keizaro berbicara sambil mengusap kepala Aileen dengan pelan. Apakah Aileen bisa mengatakan keinginannya kepada pemuda itu? Tidak, Keizaro pasti akan kesal kalau Aileen mengatakan jika dia ingin bertemu dengan Eros. Sebaiknya Aileen tetap diam sambil menunggu waktu yang tepat untuk menemui Eros. Dalam surat yang Eros berikan, pemuda itu mengatakan jika dia ingin berhadapan dengan Aruna untuk memberi peringatan pada kakaknya itu. Sebenarnya Aileen tidak setuju dengan keinginan Eros. Jika bisa, Aileen akan menghentikan pemuda itu. Berhadapan dengan Aruna bukanlah hal yang mudah. Eros tidak mengenal Aruna dengan baik. Aileen telah menghabiskan 25 tahun hidupnya bersama dengan Aruna, Aileen tahu jika kakaknya itu bukanlah orang yang mudah untuk dikalahkan. Dia bisa membalik keadaan dan membuat segalanya jadi semakin kacau. Aileen ingin menemui Eros dan menghentikan semua rencananya. Eros tidak tahu jika dia sedang berusaha untuk memancing bahaya di dalam hidupnya sendiri. “Segeralah kembali ke luar negeri, Keizaro. Aku tidak enak karena terus merepotkanmu..” Kata Aileen sambil bangkit berdiri dan berjalan menuju ke laci meja kerjanya. Sebaiknya Aileen segera menyimpan surat yang Eros berikan sebelum ada yang membacanya. “Kamu pikir aku ini orang asing? Aku adalah sahabatmu, kenapa kamu berpikir jika merawatmu adalah hal yang merepotkan? Aileen, aku rasa ada yang salah dengan dirimu..” Keizaro menatap Aileen dengan pandangan kesal. Apa yang harus Aileen katakan? Jujur saja Aileen merasa semakin terkekang karena Keizaro selalu ada di sekitarnya. Pemuda itu mengawasi Aileen setiap saat. Dia sepertinya juga kurang menyukai hubungan Aileen dengan Eros. Entahlah, Aileen juga tidak mengerti. “Aku tahu, tapi kamu tetap harus kembali ke luar negeri, bukan? Bagaimana dengan pekerjaanmu yang terus terbengkalai? Aku tidak bisa menjadi orang yang menghalangi mimpimu..” Aileen berbicara sambil tersenyum. Aileen sedih ketika dia harus kembali menjauh dari sahabatnya, tapi keberadaan Keizaro membuatnya semakin sulit untuk menemui Eros. “Aku akan segera kembali jika kamu sudah benar-benar sembuh. Jangan khawatir, aku adalah pemimpin perusahaan itu, tidak akan ada yang keberatan jika aku tidak datang ke kantor selama satu bulan..” Keizaro menjawab dengan santai. Aileen tertawa sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan. Di usia yang masih sangat muda, Keizaro telah mengembangkan bisnis yang begitu luar biasa. Aileen merasa sangat bangga kepada sahabatnya itu. “Justru karena kamu pemimpinnya, maka kamu harus segera kembali. Jangan jadikan aku alasan untuk membuat perusahaanmu terbengkalai..” “Sudah aku katakan jika aku akan segera kembali ketika kamu sudah benar-benar sembuh” Aileen baru akan membalas kalimat Keizaro ketika pintu kamarnya terbuka secara tiba-tiba. Di depan pintunya, Adeline tampak sedang berdiri sambil menatap Keizaro kebingungan. “Kak Keizaro masih ada di sini? Kupikir kakak sudah berangkat” Kata Adeline sambil berjalan masuk ke dalam kamar Aileen. Aileen mengernyitkan dahinya. Keizaro akan pergi kemana? “Aku akan pergi kemana?” Tanya Keizaro. Bahkan Keizaro sendiri tidak tahu dia akan pergi kemana? Apakah Adeline sedang bergurau? “Apa? Bagaimana bisa Aruna menipuku? Jadi dia tidak pergi untuk menemui Kakak?” Adeline bertanya sambil duduk di samping Keizaro. Aruna? Apa yang dilakukan oleh kakaknya itu? “Kenapa dia harus menemuiku?” Tanya Keizaro dengan pandangan kebingungan. “Dia mengatakan itu kepadaku...” Adeline berbicara dengan suara yang tidak yakin. Adeline mengalihkan tatapannya, untuk sesaat Aileen tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Adeline, tapi kemudian tubuh Aileen melemas ketika dia mengingat isi surat yang diberikan oleh Eros. Apakah Aruna sedang menemui Eros? Apakah Eros yang merencanakan semua ini? “Aruna tidak membawa pengawalnya karena dia mengatakan jika Kak Keizaro memintanya untuk datang sendirian. Jadi itu bukan Kakak?” Tanya Adeline sambil kembali menatap Keizaro. Aileen mulai khawatir. Kalau Aruna benar menemui Eros, maka suatu masalah pasti akan terjadi. Aileen tidak perlu mengkhawatirkan Aruna karena Aileen yakin kakaknya itu akan baik-baik saja, tapi Aileen tidak bisa berhenti memikirkan Eros. Eros tidak tahu sebahaya apa Aruna. Perempuan itu sangat licik, dia bisa menggunakan segala cara untuk menjebak Eros. Bagaimana ini? Apakah Eros memang benar-benar menemui Aruna? “Sejak pagi aku berada di kamar Aileen. Kenapa aku ingin bertemu dengan Aruna di luar jika aku bisa menemuinya di rumah ini?” Astaga, Aileen harus segera mencari Eros. “Kita harus segera mencarinya” Kata Aileen sambil berjalan keluar dari kamarnya. “Tunggu dulu, apa yang ingin kamu lakukan? Bisa saja Aruna sedang menemui temannya atau rekan kerjanya. Sudahlah, Aileen.. jangan mempedulikan dia. Kamu harus istirahat di kamarmu” Keizaro menghentikan langkah Aileen dan memaksanya untuk kembali masuk ke dalam kamar. Tidak, Aileen tidak akan diam saja ketika dia tahu bahwa Eros sedang dalam bahaya. Meskipun belum pasti, Aileen tetap harus berjaga-jaga. Akan lebih baik jika dia segera mencari Eros secepat mungkin dan melarang pemuda itu menemui Aruna. “Dia pasti sedang menemui Eros. Aku harus mencari mereka!” Kata Aileen sambil melepaskan tangan Keizaro dari lengannya. “Eros? Kenapa dia menemui Eros? Aileen, jangan terlalu khawatir. Aruna pasti hanya bergurau ketika dia mengatakan akan menemuiku—” “Apakah kamu mau ikut denganku? Jika tidak, maka jangan hentikan aku..” Aileen memotong kalimat Keizaro lalu melangkahkan kakinya untuk meninggalkan pemuda itu. “Baiklah, baiklah! Aku akan ikut. Tunggu sebentar, aku harus mengambil ponselku di kamarmu” Kata Keizaro sambil berjalan kembali ke arah kamar Aileen. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia memutuskan untuk segera turun ke lantai satu dan menunggu Keizaro di depan mobil pemuda itu. Sayangnya, saat berada di ujung tangga, Aileen berpapasan dengan kedua orangtua. Ya Tuhan, apa yang harus Aileen katakan kepada mereka? “Aileen? Kenapa kamu ada di sini? Bukankah kamu harus istirahat di kamarmu?” Tanya ayahnya. Aileen menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia merasa kebingungan untuk menjawab padahal biasanya dia memiliki banyak cara untuk membohongi kedua orangtuanya. “Aku sedang—” “Baiklah Aileen, ayo kita temui Aruna dan Eros!” Kata Keizaro yang baru saja turun dari lantai dua. Astaga, kenapa Keizaro tidak melihat jika kedua orang tua Aileen sedang ada di sini? Apa yang harus Aileen lakukan sekarang? “Eros? Aruna? Apa-apaan ini? Kalian akan pergi kemana?” Tanya ayahnya dengan tatapan marah. Tidak, Aileen tidak siap untuk hal ini. Perlahan Aileen menutup matanya dengan pelan. Sungguh, jika hari ini kedua orangtuanya harus bertemu dengan Eros, maka Aileen berharap mereka tidak melihat hal yang tidak benar. Aileen khawatir kedua orangtuanya semakin tidak menyukai Eros karena kelicikan Aruna yang sedang berusaha menjebak Eros. *** Aileen melangkahkan kakinya dengan perlahan di sepanjang jalan menuju ke perbukitan. Ini sangat tidak bisa dipercaya. Apakah Aruna memang benar-benar berada di sini? “Apakah kamu sudah melacak lokasi mobil Aruna? Dia benar-benar berada di sini?” Tanya ibunya kepada Keizaro. Beberapa waktu lalu Keizaro sempat melacak keberadaan mobil Aruna, dan katanya disinilah Aruna berada. Apakah kakaknya itu bertemu seseorang di tepi bukit? “Iya, Bibi. Dia memang ada di sini.. mungkin sekitar 500 meter dari tempat kita berdiri. Aku dengar di atas sana ada sebuah hotel terpencil yang sangat indah dengan pemandangan alam yang masih alami..” Kata Keizaro. Hotel? Di tepi bukit yang terjal? Bahkan tidak ada akses mobil terbang atau kendaraan apapun. “Apakah semua tamu diminta untuk menaiki tangga sejauh 500 meter untuk bisa sampai ke hotel itu? Kamu tidak sedang mencoba untuk melindungi Eros dan Aruna, Keizaro?” Tanya ayahnya. Aileen menatap Keizaro dengan cemas. Apa yang sebenarnya disembunyikan oleh pemuda itu? Sejak tadi dia terlihat panik. “Aku belum pernah datang ke sini sebelumnya..” Jawab Keizaro dengan pelan. “Aku rasa sebaiknya kita kembali saja. Jalan ini masih sangat jauh, mungkin kita bisa menunggu Aruna di rumah..” Kata Adeline yang sedang berjalan di samping Aileen. Jujur saja kaki Aileen masih terasa nyeri ketika dia harus menaiki anak tangga yang berjumlah ratusan. Tempat ini akan membunuh seseorang yang berkaki pincang seperti Aileen. “Tidak, kita harus menemukan Aruna. Jika kamu tidak sanggup, kamu bisa berhenti di sini, Adeline..” Kata Keizaro. “Aruna sedang dalam bahaya, kita harus menemukannya sebelum ada orang yang tahu jika dia sedang bertemu dengan orang tanpa kasta” Aileen menghentikan langkahnya sejenak ketika dia mendengar kalimat menyakitkan yang dikatakan oleh ayahnya. Bukan Aruna yang sedang dalam bahaya, tapi Eros. “Aku tidak yakin jika Aruna sedang bertemu dengan Eros. Sepertinya Keizaro benar, Aruna hanya sedang menemui temannya..” Kata Aileen dengan pelan. Sebenarnya Aileen merasa tidak terima ketika mendengar Eros sedang direndahkan, tapi Aileen sadar jika dia tidak bisa melakukan apapun selain tetap diam. “Kita hanya perlu berjalan 500 meter lagi. Mari kita pasti kebenarannya..” Pada akhirnya, mereka semua memilih untuk tetap berjalan hingga beberapa menit kemudian ada satu suara yang membuat jantung Aileen berhenti seketika. Aileen berada di barisan depan ketika sedang berjalan sehingga dia adalah orang pertama yang melihat satu kejadian mengejutkan tepat di depan matanya sendiri. “Aku akan membunuhmu jika kamu terus mengganggu Aileen!” Eros. Itu adalah suara Eros. Aileen menutup mulutnya sendiri ketika melihat Aruna sedang bergelantungan di atas jurang dengan satu tangan yang digenggam erat oleh Eros. Astaga, apa yang terjadi? “Tolong! Tolong aku!” Aruna berteriak histeris ketika dia melihat Aileen dan Keizaro yang berdiri tidak jauh darinya. Eros langsung menolehkan kepalanya, dia terkejut ketika menemukan Aileen dan juga keluarganya yang sedang berdiri beberapa meter darinya. Oh Tuhan, apa yang sedang terjadi? Aileen tidak mampu melakukan apapun. Tubuhnya lemas ketika melihat Keizaro dan ayahnya yang berlari dengan sigap untuk menarik tubuh Aruna. “Apa-apaan ini?!” Ayahnya berteriak marah sesaat setelah Aruna berhasil diselamatkan. Tidak, ini tidak boleh terjadi.. Aileen terus menatap ke arah depan, tapi dia sama sekali tidak memberi reaksi apapun. Aileen hanya diam ketika ayahnya mulai memaki dan mengucapkan k********r kepada Eros. Aileen juga tetap diam ketika dia melihat Aruna menangis di pelukan Keizaro. Semua yang terjadi hanya Aileen tatap dalam diam. Dia tidak mampu mengatakan apapun karena Aileen sadar jika segalanya pasti sudah benar-benar hancur sekarang.. Lalu, ketika matanya tidak sengaja bertabrakan dengan tatapan Eros, air mata Aileen lolos begitu saja. Pemuda itu.. apa yang sudah dia lakukan hingga membuat Aruna berada dalam bahaya seperti itu? Apa.. apa yang Eros lakukan? 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD