Jesika menarik nafas dalam dan menghembuskan perlahan. Sungguh ia tidak menyangka harus berada dalam ruangan milik Jason seorang diri. Padahal awalnya manager Betrik mengatakan mereka akan pergi bersama menemui Jason. Namun, sampai sekarang wanita itu belum juga menampakkan batang hidungnya setelah mengatakan akan segera menyusul Jesika setelah menyelesaikan urusan mendadak. Sedangkan, William? Laki-laki itu bahkan entah pergi kemana setelah menyerahkan proposal kerjasama itu pada Jesika. Dan sekarang Jesika hanya bisa mendengus pasrah. "Kau bisa meruntuhkan gedung ini jika terus seperti itu." Sindir Jason. Menatap lekat Jesika yang sedari tadi menghembuskan nafas kasar. "Ada apa?" "Aku sudah duduk hampir lima belas menit disini Tuan, Jason. Dan kau bertanya ada apa?" Bibir Jesika mence