[Tuan Bram, Nyonya Laila masuk ICU] . . Bramantyo lekas menanggalkan dokumen di tangannya. Melompat dari duduknya, lelaki ini meraih kunci mobil dan buru-buru memacu langkah kaki, ia berlari. Berperang dengan padatnya lalulintas kota metropolitan, Bram terus berupaya membuat panggilan demi panggilan tiada henti, ia tunjukan panggilan itu pada personal asisten neneknya, Arman. sayangnya lelaki di ujung sana tak juga mengangkat telefonnya. Membanting frustrasi smart phone di tangannya. Bram memutuskan fokus mengemudikan mobilnya, ia memacu mobil tersebut dengan kecepatan di atas rata-rata yang biasa ia capai. Bram menjadi orang pertama yang datang di rumah sakit. Berjalan tergesa-gesa melewati lorong dan berhenti tatkala matanya telah menemukan Arman. Arman duduk menatap pintu d