Zombie 44 - Amehra Hospital

1922 Words
Zombie 44 - Rumah sakit Amehra Rumah sakit Amehra adalah rumah sakit tipe A yang sangat lengkap fasilitasnya. Makannya rumah sakit ini selalu menjadi andalan masyarakat kota Floxan. Penyediaan layanan rumah sakit tersebut bertujuan untuk menekan penyebaran penyakit, serta memberikan pelayanan kesehatan jika terjadi hal-hal tidak diinginkan. Berdasarkan peraturan tersebut, rumah sakit terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Suatu rumah sakit bisa disebut sebagai rumah sakit umum karena ia menyediakan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit, sedangkan rumah sakit khusus memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan ilmu, golongan umur, organ, atau jenis penyakit. Selain itu, tiap kelompok rumah sakit umum dan khusus memiliki pembagian-pembagian.  Rumah sakit adalah pusat pelayanan kesehatan secara lengkap dan kompleks. Rumah sakit sangat lekat dengan kehidupan manusia sehingga dimanapun lokasinya rumah sakit nyaris tidak pernah sepi. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna maksudnya adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Jadi bisa dikatakan rumah sakit adalah pelayanan kesehatan dengan tindakan tepat dan lengkap. Saat ini selain sarana dan prasarana yang lengkap dan modern, rumah sakit juga dilengkapi dengan dokter yang berpengalaman di bidangnya untuk menjamin kesehatan pasien. Sejarah Rumah Sakit. Rumah sakit sudah ada sejak zaman Mesir Kuno. Dari dulu, teknik pengobatan telah diterapkan untuk menyembuhkan manusia dari penyakit. Hingga saat ini semua teknik, obat-obatan, dan peralatan pengobatan telah menjadi semakin modern dan praktis. Bayangkan saja kalau zaman dulu orang yang dibedah tidak menggunakan bius karena belum ditemukan. Pada awalnya, kepercayaan dan pengobatan berhubungan sangat erat. Salah satu contoh institusi pengobatan tertua adalah kuil Mesir. Pada awalnya Kuil Asclepius di Yunani dipercaya memberikan pengobatan kepada orang sakit, yang kemudian juga diadopsi bangsa Romawi sebagai kepercayaan. Kuil Romawi untuk Æsculapius dibangun pada tahun 291 SM di tanah Tiber, Roma dengan ritus-ritus hampir sama dengan kepercayaan Yunani. Kalau institusi yang spesifik untuk pengobatan pertama kali ditemukan di India. Institusi bernama rumah sakit pertama kali berdiri di Sri Lanka yakni Rumah Sakit Brahmanti pada tahun 431 SM. Selain itu pada 230 SM Raja Ashoka mendirikan 18 rumah sakit di Hindustan pada dengan dilengkapi tenaga medis dan perawat yang dibiayai anggaran kerajaan. Ilmu medis dan pelayanan rumah sakit terus berkembang sejak itu. Rumah sakit pertama yang melibatkan pula konsep pengajaran pengobatan, dengan mahasiswa yang diberikan pengajaran oleh tenaga ahli, adalah Akademi Gundishapur di Kerajaan Persia. Bangsa Romawi menciptakan valetudinaria untuk pengobatan b***k, Gladiator, dan prajurit sekitar 100 SM. Adopsi kepercayaan Kristiani turut mempengaruhi pelayanan medis di sana. Sementara itu Konsili Nicea I pada tahun 325 memerintahkan pihak Gereja untuk juga memberikan pelayanan kepada orang-orang miskin, sakit, janda, dan musafir. Setiap satu katedral di setiap kota harus menyediakan satu pelayanan kesehatan. Salah satu yang pertama kali mendirikan adalah Saint Sampson di Konstantinopel dan Basil, Bishop of Caesarea. Bangunan ini berhubungan langsung dengan bagunan gereja, dan disediakan pula tempat terpisah untuk penderita lepra. Sementara itu, rumah sakit dalam sejarah memperkenalkan standar pengobatan yang tinggi pada abad 8 hingga 12. Sementara di China pada abad 9 hingga 10 mempekerjakan 25 staf pengobatan dan perlakuan pengobatan berbeda untuk penyakit yang berbeda pula. Rumah sakit yang didanai pemerintah muncul pula dalam sejarah Tiongkok pada awal abad 10. Kemudian pada abad 18 rumah sakit modern pertama dibangun dengan hanya menyediakan pelayanan dan pembedahan medis. Guy’s Hospital didirikan di London pada 1724 atas permintaan seorang saudagar kaya Thomas Guy. Rumah sakit yang dibiayai swasta seperti ini kemudian menjamur di seluruh Inggris Raya. Tujuan Rumah Sakit. Rumah Sakit diselenggarakan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. Fungsi Rumah Sakit, rumah sakit memiliki fungsi dan tugas. Tugas rumahsakit adalah memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Sementara fungsi dari rumah sakit adalah penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatandan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. Lalu apa tanggungjawab pemerintah kepada rumahsakit dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat? Menyediakan Rumah Sakit berdasarkan kebutuhan masyarakat. Menjamin pembiayaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit bagi fakir miskin, atau orang tidak mampu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Membina dan mengawasi penyelenggaraan Rumah Sakit. Memberikan perlindungan kepada Rumah Sakit agar dapat memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan bertanggung jawab. Memberikan perlindungan kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menggerakkan peran serta masyarakat dalam pendirian Rumah Sakit sesuai dengan jenis pelayanan yang dibutuhkan masyarakat. Menyediakan informasi kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Menjamin pembiayaan pelayanan kegawatdaruratan di Rumah Sakit akibat bencana dan kejadian luar biasa. Menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan mengatur pendistribusian dan penyebaran alat kesehatan berteknologi tinggi dan bernilai tinggi. Ciri Rumah Sakit. Ciri-ciri bangunan yang disebut rumah sakit juga dijelaskan dalam UU Rumah Sakit, yakni harus ada ruang, peralatan dan sumber daya manusia yang memadai. Adapun syarat bangunan rumah sakit paling sedikit adalah harus mempunyai rawat jalan, ruang rawat inap, ruang gawat darurat, ruang operasi, ruang tenaga kesehatan, ruang radiologi, ruang laboratorium, ruang sterilisasi, ruang farmasi, ruang pendidikan dan latihan, ruang kantor dan administrasi, ruang ibadah, ruang tunggu, ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit, ruang menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, laundry, kamar jenazah, taman, pengolahan sampah dan pelataran parkir yang mencukupi. Selain bangunan, rumah sakit juga harus mempunyai memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen rumah sakit, dan tenaga nonkesehatan. Rumah sakit juga terbagi dalam beberapa kelas atau tipe yakni Kelas A, B, C, D, dan E. Kelas A, rumah sakit Kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah, rumah sakit ini telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (top referral hospital) atau disebut juga rumah sakit pusat.  Kelas B, rumah sakit Tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran medik spesialis luas dan subspesialis terbatas. Rumah sakit tipe B ini direncanakan akan didirikan di setiap ibukota propinsi (provincial hospital) yang dapat menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk tipe A juga diklasifikasikan sebagai rumah sakit tipe B Kelas C, rumah Sakit Kelas C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran subspesialis terbatas. Terdapat empat macam pelayanan spesialis disediakan yakni pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak, serta pelayanan kebidanan dan kandungan. Rumah sakit kelas C ini adalah rumah sakit yang didirikan di Kota atau kabupaten-kapupaten sebagai faskes tingkat 2 yang menampung rujukan dari faskes tingkat 1 (puskesmas/poliklinik atau dokter pribadi). Kelas D, rumah Sakit Kelas D adalah rumah Sakit ini bersifat transisi karena pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. Pada saat ini kemampuan rumah sakit tipe D hanyalah memberikan pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi. Sama halnya dengan rumah sakit tipe C, rumah sakit tipe D juga menampung pelayanan yang berasal dari puskesmas Kelas E, rumah Sakit Kelas E merupakan rumah sakit khusus (special hospital) yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja. Pada saat ini banyak tipe E yang didirikan pemerintah, misalnya rumah sakit jiwa, rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit jantung, dan rumah sakit ibu dan anak. Seiring perjalanan waktu rumah sakit di Indonesia juga mengalami perkembangan. Jumlah rumah sakit di Indonesia juga semakin bertambah. Namun yang paling banyak bertambah adalah rumah sakit swasta. Rumah Sakit Umum. Rumah Sakit Umum Kelas A. Rumah sakit umum kelas A menyediakan layanan medik umum, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan spesialis penunjang medik, pelayanan medik spesialis lain, pelayanan medik spesialis gigi mulut, pelayanan medik sub-spesialis, pelayanan keperawatan dan kebidanan, pelayanan penunjang klinik, dan pelayanan penunjang non klinik. Untuk bisa dikatakan sebagai rumah sakit kelas A, harus memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit empat medik spesialis dasar, lima spesialis penunjang medik, 12 medik spesialis lain, dan 13 medik sub-spesialis. Selain itu, jumlah tempat tidur rumah sakit kelas A harus minimal berjumlah 400 buah. Rumah Sakit Umum Kelas B. Rumah sakit umum kelas B harus menyediakan beberapa pelayanan mencakup pelayanan medik umum, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan spesialis penunjang medik, pelayanan medik spesialis lain, pelayanan medik spesialis gigi mulut, pelayanan medik sub-spesialis, pelayanan keperawatan dan kebidanan, pelayanan penunjang klinik, serta pelayanan penunjang non-klinik. Untuk bisa disebut sebagai rumah sakit kelas B, ia setidaknya menyediakan fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit empat spesialis dasar, empat spesialis penunjang medik, delapan spesialis lainnya, dan dua sub-spesialis dasar. Selain itu, jumlah kamar tidur minimalnya sebanyak 200 buah. Rumah Sakit Umum Kelas C. Rumah sakit umum kelas C menyediakan setidaknya pelayanan medik umum, gawat darurat, medik spesialis dasar, spesialis penunjang medik, medik spesialis gigi mulut, keperawatan dan kebidanan, serta pelayanan penunjang klinik dan non klinik. Untuk disebut rumah sakit umum kelas C, ia mesti memberikan pelayanan setidaknya empat medik spesialis dasar dan empat spesialis penunjang medik.  Rumah Sakit Umum Kelas D. Untuk bisa disebut rumah sakit umum kelas D, ia mesti menyediakan sedikitnya dua pelayanan medik spesialis dasar, dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan yang meliputi pelayanan medik umum, gawat darurat, medik spesialis dasar, keperawatan dan kebidanan, serta pelayanan penunjang klinik dan non klinik. Selain itu, minimal jumlah tempat tidurnya berjumlah 50 buah. Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 2:3 dengan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit. Rumah Sakit Khusus. Masih di Permenkes yang sama, rumah sakit khusus dikelompokkan sesuai dengan jenis penyakit atau golongan pasiennya. Rumah sakit khusus mencakup rumah sakit khusus ibu dan anak, jantung, kanker, orthopedi, paru, jiwa, kusta, mata, ketergantungan obat, stroke, penyakit infeksi, bersalin, gigi dan mulut, rehabilitasi medik, telinga hidung tenggorokan, bedah, ginjal, kulit, dan kelamin. Tiap-tiap rumah sakit khusus terbagi lagi menjadi tiga kelas yaitu Rumah Sakit Khusus Kelas A, B, dan C. Pembagian kelas diatur dalam lampiran Permenkes yang sama berdasarkan spesifikasi detail masing-masing jenis rumah sakit. Xavier sedang melihat-lihat rumah sakit. Sejak tiba di rumah sakit. Xavier tidak bisa langsung istirahat seperti yang lainnya. Karena memang ia penasaran dengan rumah sakit Amehra, rumah sakit tebesar di kota Troxbo. Rumah sakit yang sellau di andalkan oleh masyarakatnya. "Hei, kenapa elo enggak istirahat?" Tanya Jessica. "Eh, elo Jess. Nanti aja, gue masih pengen lihat-lihat rumah sakit ini. Elo sendiri kenapa enggak istirahat?" Xavier balik nanya. "Sama kayak elo, gue juga pengen lihat-lihat rumah sakit ini. Untung elo bawa kita ke sini. Setidaknya Linda bisa mendapatkan penanganan dan perawatan yang bagus di sini. Semoga saja dengan di rawatnya oleh tenaga medis yang ahli dalam bidangnya. Membuat Linda bisa kembali pulih, meskipun gue tahu. Dia pasti akan benci pada Mark," ucap Jessica. "Maaf, Mark mengacaukan semuanya," sesal Xavier. "Tidak, tindakan Mark sudah tepat. Kalau dia tidak buru-buru memotong tangan Linda. Mungkin Linda akan jadi zombie. Cuma ya memang salahnya dia tidak menunggu sampai Linda siap." Jessica juga belum tentu siap juga ada di posisi Linda. Tidak terbayangkan kalau harus kehilangan satu tangannya. Apalagi dia adalah seorang desainer. Tentu akan menjadi pukulan yang sangat keras untuk Linda. "Ya udah, temenin gue keliling rumah sakit yuk!" Ajak Xavier mengalihkan pembicaraan. Ia sedang tidak mau membahas soal kejadian di kemah malam itu. Ia sedang ingin menikmati tempat barunya ini. Rumah sakit ini akan menjadi rumah untuk mereka. Sebagai pemimpin ia harus tahu seluk-beluk rumah sakit. Karena jika ada hal buruk terjadi. Xavier bisa memperhitungkan dan merencanakan apa yang harus dia lakukan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD