Zombie 46 - Ortopedi

1845 Words
Zombie 46 - Ortopedi Jalanan telihat sepi dan lenggang tidak ada satupun zombie yang berkeliaran. Kebanyakannya bangkai zombie yang berserakan di mana-mana. Mungkin mereka menyerang Zombie sampai habis di kota Floxan. Sejak tadi Xavier tidak melihat Zombie. Padahal mereka sudah berjalan selama dua jam menuju Utara. Di sebelah Utara kota Floxan sepertinya sudah tidak ada Zombie. Mereka belum mau memutuskan untuk putar balik semoga saja di depan masih ada zombie yang berkeliaran. "Apa di kota Floxan sudah benar-benar bersih dari Zombie? Gue lihat tadi sepanjang jalan enggak ada Zombie. Kebanyakan Zombie yang mati," ucap Gerland. "Sepertinya pertahanan di kota ini sangat kuat. Jadi hanya ada bangkai Zombie yang tersisa. Satu jam lagi ke depan. Kalau masih tidak ada Zombie juga kita putar balik saja, dari pada kita ke makanan di jalan. Kita cari persedian makan saja," perintah Xavier. Mark yang sedang menyetir mengangguk-angguk. Memang dari tadi Mark juga tidak melihat Zombie. Ini namanya jalan-jalan seputar kota Floxan. Melihat kehancuran kota Floxan. Juga melihat bangkai Zombie yang tidak terhitung jumlahnya. Mungkin besok mereka harus jalan ke arah yang berbeda. Xavier harus cepat mendapatkan sampel beberapa Zombie hidup. Agar penelitian dengan menggunakan Zombie hidup bisa di mulai secepatnya. Kemarin beberapa tenaga medis juga menawarkan diri untuk membantu dalam penelitian. Profesor Felix yang akan memilih siapa-siapa yang boleh masuk ke dalam laboratorium. Kalau bisa sih yang ada sedikit pengalaman di laboratorium. Agar mengurangi resiko kecelakaan kerja. Tidak memungkiri, profesor Felix juga memerlukan orang untuk penelitiannya. Kalau sampai penelitian ide dari Xavier mulai. Dengan menggunakan Zombie hidup. Pastinya harus diawasi dengan ketat dan sangat hati-hati. Mereka tidak boleh sampai lupa memberikan bius setiap harinya. Karena kalau sampai lupa. Zombie itu pasti akan mengacaukan semuanya. Meskipun di borgol dan di ikat. Kita tidak tahu seberapa kuat Zombie yang kita dapatkan. Bisa saja zombie yang di ikat dan di borgol lepas dan membahayakan orang-orang yang ada di rumah sakit Amehra. Sejauh ini profesor Felix sedang meracik chemical barunya di laboratorium rumah sakit Amehra. Tentunya di bantu Suzan dan dokter Niko. Mereka harus membuat banyak chemical dan ekstrak untuk di uji cobakan nanti. Sementara Linda sudah di rawat oleh petugas medis di rumah sakit Amehra. Linda sudah siuman, tapi ia tidak henti-hentinya menangis. Linda terus meratapi nasibnya. Dengan satu tangan apa dia bisa membuat baju yang ia rancang seperti biasanya? Memang dalam kondisi seperti ini, orang-orang tidak mementingkan busana. Namun, jika nanti dunia kembali pulih. Apa desainer cacat seperti Linda masih bisa di terima kerja? Mungkin kedepannya Linda harus buka toko baju sendiri. Karena mungkin perusahaan fashion besar pun sudah hancur semuanya. Nilai mata uang juga sudah tidak ada fungsinya. Linda sebetulnya sangat marah pada Mark. Karena dia telalu cepat mengambil keputusan. Tanpa menunggu keputusan dari Linda. Namun, Linda berpikir kembali. Jika Linda terlalu lama berpikir. Tentunya Linda tidak akan selamat, mungkin Linda akan menjadi zombie. Dan bisa-bisa mereka membunuh Linda. Karena merasa membahayakan mereka. Linda mencoba menerima apa yang dia alami sekarang. Linda juga harus terbiasa dengan satu tangan yang tersisa. Berlatih dengan menggunakan satu tangan dalam kehidupan sehari-harinya. Saat Linda sadar tadi. Ia cukup terkejut, karena tangannya benar-benar sudah tidak ada. Luka tangannya sudah di balut dengan rapih oleh perban. Seharusnya ada teknik amputasi yang tepat, tentunya harus di lakukan oleh dokter atau tenaga medis. Agar tidak membahayakan pasien. Tentunya bukan cara di Kampak seperti yang di lakukan oleh Mark. Amputasi merupakan prosedur medis untuk membuang bagian tubuh tertentu. Amputasi bisa menjadi pilihan terakhir untuk menyelamatkan nyawa. Apa itu prosedur amputasi? Amputasi adalah prosedur pembedahan untuk mengambil atau membuang seluruh atau beberapa bagian dari anggota tubuh seperti lengan, tungkai, kaki, telapak tangan, jari kaki, atau jari tangan. Amputasi merupakan tindakan terakhir dan tidak akan dilakukan kecuali memang harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Mengapa prosedur amputasi perlu dilakukan? Gangguan atau buruknya sirkulasi darah merupakan penyebab utama dilakukannya amputasi. Akibat sirkulasi darah terganggu, sel-sel di jaringan tidak cukup mendapatkan oksigen dan nutrisi sehingga sel-sel dan jaringan dapat mati dan mudah mengalami infeksi. Berikut adalah beberapa penyebab gangguan sirkulasi darah yang menjadi indikasi dilakukannya amputasi. Kerusakan atau penyempitan pembuluh darah seperti pada penyakit arteri perifer. Mengalami infeksi berat yang dipengaruhi adanya gangren atau kematian jaringan tubuh. Cedera berat seperti pada kecelakaan lalu lintas dan luka bakar. Kanker di daerah tulang atau otot anggota gerak tubuh. Infeksi serius yang tidak membaik dengan pemberian terapi antibiotik dan terapi lainnya. Penebalan saraf atau neuroma. Radang dingin atau frostbite. Komplikasi dari penyakit seperti diabetes, hipertensi, gagal ginjal dan efek samping dari merokok. Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjalani prosedur amputasi? Amputasi dapat dilakukan sebagai prosedur elektif yang dijadwalkan, maupun prosedur gawat darurat. Baik prosedur elektif maupun gawat darurat, keduanya membutuhkan perencanaan, diskusi, dan evaluasi dari dokter bedah yang akan menangani kita. Dokter bedah akan melakukan pemeriksaan medis dan evaluasi psikologis terkait kesiapan kita. Dokter juga akan melakukan evaluasi di anggota tubuh yang sehat, karena anggota tubuh tersebut yang nantinya akan bekerja lebih berat setelah bagian lain teramputasi. Untuk membantu hal tersebut, dokter akan menjadwalkan fisioterapi dan rehabilitasi untuk memudahkan kita setelah melakukan amputasi. Apa yang harus dilakukan sebelum menjalani prosedur amputasi? Sebelum menjalani prosedur amputasi, tim dokter akan memberikan anestesi umum yang membuat kita tidak sadar, atau anestesi epidural yang membuat kita tetap sadar selama prosedur berlangsung. Bagian tubuh bawah kita pun mengalami rasa baal. Apa yang akan dilakukan tim medis pada prosedur amputasi? Prosedur amputasi secara keseluruhan umumnya memakan waktu 5-14 hari termasuk rawat inap. Lamanya prosedur tersebut bergantung pada jenis amputasi yang dilakukan dan komplikasi yang terjadi. Tujuan utama dari tindakan amputasi adalah mengambil seluruh jaringan rusak dan menyisakan sebanyak mungkin jaringan yang sehat atau masih bisa diselamatkan. Untuk mengetahui bagian yang akan diamputasi dan yang dipertahankan, dokter bedah akan memeriksa denyut nadi di sekitar bagian yang akan mengalami amputasi. Membandingkan suhu bagian tubuh yang akan diamputasi dan di daerah yang sehat. Memeriksa kemungkinan munculnya tanda kemerahan pada kulit. Melakukan tes sensitivitas sentuhan pada daerah yang akan diamputasi Setelah mempelajari bagian tubuh yang akan diamputasi, dokter bedah akan mengambil jaringan dan tulang yang rusak. Tulang yang diambil juga akan dibuat lebih halus atau tumpul, sehingga tidak melukai jaringan pada saat ditutup. Kemudian, dokter akan memotong dan membentuk otot-otot di daerah yang akan diamputasi, dan menjahit kulit untuk menutup jaringan. Dengan demikian, bagian tersebut dapat dipasangi prostesis. Dokter juga akan membuat drainase sebelum menutup kulit, untuk membuang cairan berlebih di dalam jaringan. Untuk menghindari infeksi, dokter akan menutup luka operasi dengan perban atau kasa steril selama beberapa hari. Apa yang harus dilakukan setelah menjalani prosedur amputasi? Setelah menjalani prosedur amputasi, kita akan dibawa ke ruang pemulihan hingga efek obat anestesi menghilang. Setelah itu, kita akan dirawat di ruang rawat inap biasa selama beberapa hari dan tim medis akan mengganti perban atau kasa di daerah luka, serta mengajari kita untuk melakukan penggantian secara mandiri. Selama masa ini, dokter akan mengevaluasi kesembuhan luka dan melihat kemungkinan munculnya kondisi yang dapat memicu sulitnya penyembuhan luka, seperti penyakit diabetes dan gangguan pembuluh darah arteri. Umumnya luka akan sembuh dalam waktu 4-8 minggu. Dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri dan mencegah terjadinya infeksi. Apabila kita memiliki masalah psikologis akibat prosedur amputasi, konseling atau obat-obatan juga dapat diberikan oleh dokter selama perawatan di rumah sakit. Pemasangan prosthesis (alat buatan pengganti bagian tubuh yang diamputasi) dapat dilakukan 10-14 hari setelah amputasi dilakukan. Sebelum pemasangan prosthesis dilakukan, dokter akan meminta kita untuk menjalani fisioterapi ringan seperti peregangan dan aktivitas fisik ringan untuk meningkatkan kekuatan dan kontrol otot. Hasil apa yang didapatkan dari amputasi? Amputasi dapat memengaruhi beberapa aspek kehidupan, termasuk kegiatan di rumah dan tempat kerja. Kita akan membutuhkan dukungan untuk beradaptasi dengan kondisi tubuh yang baru ini. Apa saja risiko dari prosedur amputasi? Amputasi merupakan prosedur pembedahan mayor yang tentunya memiliki beberapa risiko, baik selama prosedur maupun setelah prosedur dilakukan, seperti gangguan jantung seperti serangan jantung. Trombosis vena. Luka yang sulit untuk sembuh atau luka menjadi terinfeksi. Pneumonia. Phantom limb pain, yang menyebabkan sensasi nyeri yang berasal dari bagian anggota tubuh yang sudah diamputasi. Ulkus dekubitus. Kematian, terutama pada pasien berusia lanjut atau yang sudah memiliki komplikasi. Kontraktur atau memendeknya otot dan sendi setelah operasi. Harusnya prosedur itulah yang harus Linda lewati. Namun, karena kondisinya mendesak. Dan tidak punya waktu banyak untuk membawa Linda ke ruang bedah atau membiusnya. Dokter Niko tadinya juga akan memotongnya. Dia juga bingung sebetulnya. Karena dia hanya dokter umum. Yang lebih berhak untuk mengamputasi sebetulnya dokter ortopedi. Dokter ortopedi adalah dokter menangani cedera dan penyakit pada sistem muskuloskeletal tubuh, antara lain tulang, sendi, tendon, otot, pembuluh darah, dan saraf. Cedera ini umumnya terjadi karena olahraga, kecelakaan, ataupun penyakit tertentu. Jadi dokter ortopedi tidak hanya menangani patah tulang saja, tetapi seluruh anggota gerak tubuh. Kamu perlu mengenal tentang dokter ortopedi agar tidak salah mengambil tindakan terkait kesehatan anggota gerak tubuh, khususnya tulang dan persendian. Ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang mengobati dan mencegah berbagai penyakit atau gangguan pada sistem muskuloskeletal, yaitu sistem pergerakan tubuh yang melibatkan fungsi tulang, persendian, ligamen, otot, pembuluh darah, saraf, tendon, serta tulang belakang. Salah satu kasus yang mungkin cukup sering ditangani dokter ortopedi adalah cedera pada atlet. Seperti yang kita tahu, atlet rawan terkena cedera akibat aktivitas olahraga yang dijalaninya. Di sinilah salah satu peran dokter spesialis ortopedi. Dokter ortopedi menangani gangguan sistem muskuloskeletal, antara lain gangguan pada tulang, antara lain infeksi, fraktur (patah tulang), osteoporosis, tumor, dan kelainan bentuk tulang. Gangguan pada persendian, seperti nyeri sendi, pembengkakan sendi, radang sendi, cedera meniscus, robekan ligamen, bursitis, ataupun dislokasi sendi (cerai sendi), tendinitis, yang bisa terjadi baik di lutut, bahu, atau sendi lainnya. Gangguan pada tulang belakang, seperti nyeri punggung, skoliosis, cedera dan patah tulang belakang. tumor atau infeksi tulang belakang. Gangguan pada kaki dan pergelangan kaki. Jepitan saraf baik pada tulang belakang atau tempat lainnya seperti pergelangan tangan (carpal tunnel syndrome, siku, atau pada anggota gerak lainnya. Penyakit yang mengenai otot atau jaringan lunak, meliputi atrofi, cedera otot dan jaringan lunak, infeksi jaringan lunak, hingga tumor atau kanker jaringan lunak. Penyakit degenerative atau penuaan yang biasanya terjadi di sendi, baik itu sendi besar (seperti lutut, pinggul, bahu) ataupun sendi kecil (seperti tulang belakang, jari-jari kaki dan tangan, dan sendi lainnya) Dengan mengenal berbagai masalah yang dapat ditangani dokter ortopedi tersebut, kamu tentunya tidak perlu bingung lagi dalam penanganan masalah pada anggota gerak tubuh. Waktu yang Tepat untuk Konsultasi ke Dokter Spesialis Ortopedi. Mengenali gejala penyakit dan waktu yang tepat untuk berkonsultasi ke dokter spesialis ortopedi sangatlah penting. Bagaimana tidak, masalah pada tulang dan sendi, ataupun anggota gerak tubuh lainnya perlu segera ditangani. Kamu sangat disarankan untuk melakukan konsultasi jika mengalami masalah pada sistem muskuloskeletal, meliputi otot, tendon, saraf, tulang, sendi, dan ligamen. Berikut beberapa gejala yang menandakan kamu perlu melakukan konsultasi ke dokter spesialis ortopedi. Mengalami nyeri otot, sendi, atau tulang yang menetap dan tidak membaik setelah beberapa hari. Patah tulang. Pembengkakan sendi, otot, atau jaringan lunak yang disertai nyeri, dan panas ketika disentuh. Mengalami cedera fisik yang menimbulkan nyeri, kesulitan bergerak, atau luka terbuka disertai patah tulang. Kaku otot, sendi, atau tulang. Kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu. Perubahan bentuk sendi dan tulang yang mengakibatkan kesulitan beraktivitas sehari-hari. Bentuk lutut yg mirip dgn huruf O atau X.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD