Reva tersenyum begitu Abimanyu tiba di apartemen mereka pada sore hari. Dia telah bersiap sejak siang, padahal pemeriksaan rutin ke rumah sakit akan dilakukan petang nanti. Tapi perempuan itu merasa sangat bersemangat. Tahu ayah dari bayi yang dia kandung akan datang setelah beberapa hari. "Kamu sudah siap?" "Sudah." gaun hamil berbahan shifon berwarna krem menjadi pilihannya. Rambut sebahunya dia gerai asal, hanya dipasangi penjepit kecil berwarna pink di sisi kepala. "Kamu cantIk sekali, dan aku sangat rindu." Abim meraup tubuhnya, lalu dia mengecupi pelipisnya sambil mengusap-usap perut yang sudah terlihat bentuknya itu. "Aku pikir kamu tidak akan datang?" "Tentu aku datang, kenapa tidak? Hari ini pemeriksaan kandunganmu, bukan?" "Iya, tapi Vivi?" "Dia pergi ke Brunei bersama