Abim tertegun menatap layar ponselnya dengan tangan yang bergetar. Sebuah pesan masuk dari orang suruhannya yang mengirimkan gambar seorang perempuan di sebuah pemakaman. Mengenakan scarf di kepala dan masker menutupi wajahnya. [Ayahnya meninggal semalam, dan pria di bar itu menjemput seseorang di statsiun lewat tengah malam tadi. Seorang perempuan dan seorang anak laki-laki.] masuk lagi beberapa gambar setelahnya. Abim merasakan jantungnya berpacu cepat dan napasnya memburu. "Tunggu apa lagi? Cari dia bodoh! Dan tahan dia agar tak meninggalkan Jakarta." ucapnya dalam panggikan telfon, dan dia segera berlari keluar dari villanya. "Kita ke Jakarta sekarang!!" Abim berteriak kepada sopirnya. "Ya pak?" pria itu tampak terkejut, dan dia baru saja terbangun dari tidurnya. "Ke Jakarta