Pria itu buru-buru membuka selimut yang menutup wajah istrinya. Ia terkejut karena wajah Lovi terlihat sembab dan basah oleh air mata. "Kamu kenapa menangis? Aku hanya sekedar mengancam tadi. Tidak mungkin aku melakukan hal buruk padamu. Kamu kan istriku," ucap Arya mulai melunak. Ia menyesal sempat mengancam Lovi tadi. "Tidak, Tuan. Tidak apa-apa. Lovi hanya sedikit lelah. Itu saja!" Lovi masih belum juga mau jujur. "Hhhh!" Pria itu mendesah, merasa frustasi menghadapi sikap Lovi. Baru pertama kalinya ia dibuat pusing oleh gadis berusia belasan tahun seperti ini. "Vi, yang namanya rumah tangga pasti ada saja masalahnya. Dan kita tidak bisa selalu memendam apa yang kita rasakan sendirian," ucap Arya. "Jadi kalau Kamu ada masalah katakan padaku. Jelaskan padaku, agar aku bisa mengerti