"Tuan, kita pulang saja yuk!" ajak Lovi. "Baru juga jam dua, terlalu awal untuk pulang," ucap pria itu seraya melirik jam di tangannya. "Iya, tapi Lovi capek. Lovi mau istirahat," ucap gadis itu seraya mengerucutkan bibirnya. "Eum, sebentar lagi ya, Sayang. Masih ada satu barang yang harus kita beli," ucap Arya seraya mencubit hidung istrinya dengan gemas. "Aku janji setelah ini kita pulang, ah atau kita makan dulu lalu pulang." Arya tersenyum, ia merasa beruntung memiliki Lovi. Jika biasanya dia yang akan mengeluh karena lelah mengitari mal dengan kekasihnya dulu, kini istrinya yang malah tidak betah di tempat yang merupakan surganya para wanita itu. Baginya, Lovi merupakan gadis yang berbeda. "Baiklah." Meski lelah akhirnya Lovi hanya bisa menurut. Mengikuti ke mana saja langkah kak