6

1548 Words
Lula masih tampak diam saja, Lula sama sekali tidak pernah memikirkan tentang hal ini. Tentang Nando yang seperti nya memiliki masalah dengan Papa nya. Lula kini terus menatap ke arah Nando yang mana es cream nya sudah habis. Saat ini Nando melihat ke arah Lula yang ada di dekat nya itu. "Hidup gua buruk La. Gua mau tanya sama Lo lagi." ujar Nando tersebut. Ia berhenti sebentar untuk mengambil nafas dan menghembuskan nya dengan kasar. Lula baru pertama kali melihat Nando yang terlihat seperti ini. "Gua mau pastiin aja, apa Lo benar-benar mau bertahan? Apa Lo yakin ga akan pergi meski pun hidup gua benar-benar buruk?" tanya Nando tersebut. "Aku yakin Nando, aku sayang sama kamu dan aku ga akan ninggalin kamu. Aku ga ada pikiran bahkan karena aku sayang sama kamu. Kamu bisa pegang janji aku, saat orang-orang ninggalin kamu, aku ga akan." ujar Lula. Nando terdiam dan kini ia melihat mata Lula, yang ia lihat sekarang adalah kejujuran. Ia melihat kejujuran di mata Lula itu dan tak ada setitik pun kebohongan di dalam nya. Kini Nando tampak mendekat ke Lula dan ia pun memeluk nya. Ia memeluk dengan erat membuat Lula seketika terkejut juga. "Stay with me Lula. Jangan pernah pergi dari gua, gua ga akan sanggup kalo harus kehilangan Lo. Lo udah janji, gua udah percaya janji Lo. Jadi jangan pernah khianati janji ini." ujar Nando kepada Lula dan Lula tampak mengangguk di dalam pelukan dari Nando tersebut. Di tengah kota, mereka saat ini berpelukan. Mereka tidak perduli banyak nya orang yang ada disana. Mereka semua puj juga tidak perduli kecuali dua orang yang saat ini tampak melihat mereka dari jauh, satu cewek yang melihat hal itu dengan air mata yang sudah berada di pelupuk mata nya. Dan satu lagi cowok yang melihat cewek di dekat nya hampir menangis karena melihat Nando memeluk cewek lain itu kini meremas tangan nya sendiri dengan kuat, ia benar-benar emosi sekarang. Rasa nya ia ingin menghancurkan Nando saat ini juga. "Kak, aku mau Nando kak. Aku ga mau Nando sama cewek itu. Kenapa kakak ga bilang kalo Nando udah punya cewek kak? Kakak mau nyembunyiin ini dari aku? Kenapa kakak ga bilang?" tanya cewek tersebut pada kakaknya. "Mentari kamu tenang aja ya, kakak bakal pastiin kalo Nando pasti akan jadi pacar kamu secepat nya." ujar Alden, musuh bebuyutan dari Nando. "Pokok nya aku ga mau tahu, Nando harus jadi milikku Kak." ujar Mentari yang mana merupakan adik dari Alden. Alden memang sangat membenci Nando karena Nando merupakan musuh bebuyutan nya tapi adik nya sangat berbanding terbalik dengan nya dimana adik nya itu menyukai Nando dan hanya Nando yang ada di pikiran nya. Parah nya dia tidak bisa tidak menuruti permintaan adik nya. Maka dari itu ia akan berusaha agar Nando jadi milik adik nya seutuh nya. Ia tidak ingin adik nya menjadi sedih karena Nando itu. Mereka pun saat ini sudah meninggal kan tempat itu, Mentari masih tampak kesal dengan cewek yang ada di dalam pelukan Nando itu. Sementara Alden saat ini melihat cewek itu dengan lekat-lekat, tak lama ia berhenti untuk memotret cewek itu. Ia memang belum memikir kan bagaimana cara agar Nando akan bersama drngan Mentari dan meninggal kan cewek itu. Tapi dengan ia memiliki foto cewek itu akan akan mudah memikir kan nya nanti. Sorry, gua emang ga tahu Lo siapa. Tapi kebahagiaan adik gua merupakan hal yang harus gua usahakan dan gua bakalan mengusahakan hal itu. Gua ga bakalan berhenti sebelum Lo pergi dari hidup Nando, atau Nando yang pergi dari Lo sampai Nando hanya bisa dimiliki oleh adik gua. Batin Alden. Alden memang sangat sayang pada Mentari, ia akan melakukan semua. "Gua ga mau Lo pergi dari gua. Apa pun yang terjadi, please stay with me." ujar Nando kepada Lula dan Lula tampak mengangguk kepada Nando. Sekarang ini mereka berdua tampak melihat matahari tenggelam di danau itu. Mereka benar-benar sangat semangat pada saat ini. Nando menggenggam tangan Lula, Lula benar-benar merasa sangat senang bisa seperti ini dengan Nando. Rasa nya kebahagiaan yang ia rasa ini sangat nyata. Bahkan ia bisa merasa kan jantung nya berdetak lebih cepat dari sebelum nya. "Gua selalu berharap ada seseorang yang mampu bertahan di sisi gua dan menerima gua yang seperti ini. Menerima gua dengan segala kekurangan gua. Menerima gua yang terlihat menyedihkan seperti ini." ujar Nando itu. "Dan sekarang kamu udah ketemu sama orang nya Nando, aku yang akan ngelakuin itu semua. Aku ga akan meninggal kan kamu. Aku tahu kamu juga ga akan pernah ninggalin aku." ujar Lula kepada Nando tersebut. Saat ini Lula lebih berani, ia mendekati Nando dan memeluk Nando dengan begitu erat. Rasa nya sangat tenang dan juga hangat berada di pelukan Nando saat ini. Setelah matahari benar-benar terbenam, mereka saat ini memutuskan untuk pulang. Lula di antar kan pulang oleh Nando, mereka pun berjalan saat ini. Mereka berjalan menuju ke rumah Lula, Lula tadi sudah ijin jika akan pulang telat maka nya tidak ada yang bertanya kemana pergi nya Lula itu. Mereka berdua sudah sampai di depan rumah Lula, saat ini Leon tampak keluar dari rumah dan melihat Lula benar-benar di antar kan pulang oleh Nando. Ia menatap Nando yang belum kunjung berpamitan untuk pulang. "Thanks udah nganter pulang adik gua." ujar Leon kepada Nando itu. "Sama-sama." jawab Nando tersebut. Setelah itu Nando melihat ke arah Lula sebentar dan ia pun berpamitan saat ini. Kini ia pun sudah meninggal kan halaman depan rumah Lula. Ia sudah tak tampak dan Lula sekarang berbalik badan, ia tersenyum sangat gembira saat ini membuat Leon ikut tersenyum. "Cie, bahagia banget sih adik Abang satu ini. Yuk lah yuk masuk. Cerita sama Abang, tadi kemana terus ngapain sama Nando." ujar Leon tersebut. "Iya Abang, tapi Lula mau mandi dulu. Udah lengket badan Lula. Nanti aja cerita nya abis makan malam juga." ujar Lula dan Leon mengangguk, kini Leon tampak ada di kamar nya. Ia saat ini membuka handphone nya dan membuka foto yang telah ia sembunyikan di handphone nya itu. Yaitu foto diri nya dengan adik nya yang satu lagi yaitu Lola. Ia tidak bisa berbohong bahwa saat ini ia sangat rindu kepada Lola. Sayang nya ia tidak bisa menghubungi Lola. Keluarga nya tidak pernah membiar kan diri nya menghubungi adik nya itu. Maka dari itu Leon hanya bisa tahu keadaan Lola hanya dari media sosial Lola yang selama ini selalu ia stalking saat Leon sedang merindukan Lola. Sekarang ia juga merindukan Lola, ia rindu pada kepolosan adik nya itu. Dan yang paling membuat ia rindu adalah senyuman manis dari Lola juga. Sebenar nya ia tampak merasa sangat bersalah karena sebelum pergi meninggalkan Indonesia, ia melakukan kebohongan pada dua adik nya itu. Ia meminjam kalung kesayangan Lola dan ia memberikan kepada Lula, ia memberikan tanpa Lula tahu bahwa sebenarnya ia meminjam. Karena Lula tahu nya Lola memberikan ini kepada diri nya. Ia masih tidak tahu hal itu. Leon memang jahat? Mungkin ia memang jahat untuk Lola, tapi tidak untuk Lula karena ia selalu berhasil menjadi kakak yang baik untuk Lula. Dimana pun Lula berada selalu ada Leon untuk menjaga Lula tersebut juga. Maafin abang karena ga bisa apa-apa Lola, yang perlu kamu tahu kalo Abang beneran sayang sama kamu. Abang sayang banget. Batin Leon itu. Sementara itu saat ini Lula tak berhenti tersenyum karena ia merasa begitu bahagia. Rasa setiap hari kebahagiaan nya itu semakin bertambah. Ia benar-benar senang karena bisa berada di dekat dari Nando orang yang ia sayang. Ia berdoa kepada Tuhan agar Tuhan merestui langkah mereka berdua. Ia membayangkan hari-hari nya nanti bersama dengan Nando, pasti akan sangat membahagiakan. Ia sekarang juga sudah membayangkan bagaimana kelulusan mereka dan bagaimana saat mereka besok masuk ke SMA. Yang Lula ingin kan ia akan selalu bersama dengan Nando, entah di SMA atau di saat mereka masuk ke jenjang perkuliahan nanti. Ia ingin melalui nya bersama dengan Nando. Itu yang ia ingin kan dan semoga Tuhan mengabul kan nya. Sekarang ini ia tampak keluar dari kamar untuk makan malam bersama dengan keluarga nya. Ya, keluarga yang terdiri dari Mama, Papa, dirinya dan Kakaknya. Tidak ada kembaran nya disini, tidak ada Lola disini, ia bisa tenang. Semua nya akan memperhatikan dirinya dan hanya diri nya saja. Kini ia pun sudah sampai dan mereka makan bersama, mereka makan semabri menceritakan bagaimana hari-hari Leon dan Lula di sekolah pada hari ini. Mereka menceritakan dengan sangat semangat dan terlihat bahagia juga. Makan malam pun selesai dan kini Lula peegi ke kamar Leon karena ia masih harus cerita kepada Leon tentang diri nya tadi bersmaa dengan Nando itu Lula memang tidak pernah absen cerita kepada Leon. Ia akan selalu menceritakan apa pun kepada kakak nya itu termasuk segala kegelisahan yang ia rasa kan. Dan kakak nya itu selalu bisa memberikan penyembuh juga. Lula menceritakan semua yang ia alami bersama Nando, ia juga menceritakan bagaimana tadi Nando berbicara pada nya, apa yang Nando bicara kan dan pasti nya juga ia menceritakan tentang pelukan itu dan tentang mereka berdua yang melihat matahari terbenam bersama-sama didekat danau. Mendengar cerita dari Lula itu membuat Leon tampak sangat bahagia. Seperti nya adik nya yang satu itu sudah menemukan kebahagiaan nya sendiri. Lula sudah menemukan kebahagiaan nya, Abang harap kamu disana juga sudah menemukan kebahagiaan kamu ya Lola. Abang sayang sama kamu Lola. Batin Leon saat ini tampak memikirkan tentang Lola tersebut. Mereka bercerita sampai malam, hingga akhir nya Mama mereka tampak datang ke kamar Leon untuk meminta mereka tidur karena hari sudah sangat malam. Lagi pula mereka besok juga harus bersekolah. Mereka pun saat ini pergi ke kamar mereka masing-masing untuk tidur.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD