Menjadi Istri Yang Hilang Ingatan (Bagian 1)
Happy Reading!
Suara desahan terdengar dari sebuah kamar. Bisa dipastikan bahwa dua orang yang ada di dalam sangat menikmati percintaan mereka.
"Viona, sayang."suara sang pria terdengar berat saat menyebut nama istrinya, wanita yang sangat dia cintai.
"Iya. Iya El, aku adalah istrimu. Aku Viona."
Suara tabrakan dua kulit manusia membuat seorang wanita yang mengintip di luar melotot. Bahkan suara desahan keduanya bersahutan dan semakin keras.
Viona yang baru saja pulang dari apartemen kekasihnya segera berlari dari tempat itu. Bisa-bisanya ia memergoki suaminya b******a dengan adiknya sendiri. Di ruang tamu, ia sempat melihat botol anggur yang sudah kosong. Ellard pasti kembali mabuk dan kemungkinan pria itu menganggap Mia adalah dirinya. Ya tentu saja Viona tahu betapa Ellard begitu menggilai dirinya. Tapi sayang, Viona hanya mencintai Raden seorang.
'Sekarang aku punya alasan untuk bercerai dengan Ellard.' batin Viona senang lalu menuruni tangga. Selama ini ia sudah sering meminta cerai namun Ellard selalu menolak bahkan pria itu mengancam akan bunuh diri jika diceraikan. Ck! untungnya Viona sekarang punya senjata untuk menceraikan suaminya itu. Pasal perzinahan pasti membuat proses perceraian berjalan cepat di pengadilan.
Viona menyetir dengan ugal-ugalan, tujuannya saat ini adalah apartemen kekasihnya. Ia ingin segera tiba di sana dan menceritakan semua yang ia lihat. Akhirnya ia punya alasan untuk mengajukan perceraian dengan Ellard lalu menikah dengan Raden. Dan Viona yakin bahwa kali ini keluarganya tidak akan bisa menentang keinginannya untuk bercerai.
Begitu tiba di apartemen Raden. Viona segera saja menuju pintu kamar kekasihnya, namun sebelum ia menerobos masuk terdengar suara yang tidak asing.
Tubuh viona menegang. Ia spontan memajukan wajahnya dan menguping. Sepertinya ada seseorang yang bersama dengan kekasihnya.
Viona melotot, wajahnya memucat, tubuhnya gemetaran dan kakinya terasa lemas. Ia ingin pergi namun suara di dalam menghentikannya.
"Kapan kamu akan menikahi ku dan menyingkirkan si jelek Viona?"
"Sabar sayang. Kita harus menunggu sampai aku dapatkan semua tanah atas nama Viona. Lagipula aku tidak bisa meninggalkanmu karena kita akan segera memiliki anak."
Deg
Viona meremas dress yang ia pakai lalu melangkah pergi dari tempat itu. Perasaan Viona hancur sekarang. Bagaimana tidak? Kekasih yang sangat ia cintai tega mengkhianatinya. Bahkan setelah segala pengorbanan yang Viona lakukan.
'Dasar bajingan.' maki Viona lalu bergegas memasuki mobilnya.
Di dalam mobil, Viona hanya menangis. Menangisi nasib buruknya. Kakinya menekan pedal gas semakin dalam. Malam ini Viona Aksana David telah mendapat karmanya.
Karma karena tidak menganggap suaminya ada. Karma karena mengkhianati suaminya sendiri. Sekarang Viona juga dikhianati oleh kekasihnya.
Viona hanya bisa menangis. Fokusnya hilang dan sebuah cahaya dari depan membuat kesadarannya kembali namun terlambat.
Mobil besar itu sudah menghantam sedan hitam yang ia kendarai hingga terbalik. Viona tidak bisa membuka matanya lagi, yang terasa hanya sakit dan semuanya selesai.
"Nyonya, nyonya_ bangunlah nyonya! Apa nyonya baik-baik saja?"
"Enghh"Viona perlahan membuka mata lalu melotot saat melihat wajah asisten rumah tangganya.
'Ini di rumah? Bukankah aku kecelakaan tapi kenapa tidak dibawa ke rumah sakit.' batin Viona.
"Dokter, apa nyonya Viona baik-baik saja?" tanya wanita paruh baya bernama Jumi, dia adalah pekerja yang Viona bawa dari rumah orang tuanya.
"Bu Viona baik-baik saja. Mungkin sedikit kaget karena terjatuh dari tangga. Saya akan resep kan obat dan silahkan nanti ditebus."
"Baik dokter."
Viona diam dengan mata mengerjap. Jatuh dari tangga? Bukankah ia kecelakaan.
Tunggu?
Apa tadi hanya mimpi? Iya pasti mimpi. Viona sekarang ingat tadi ia memang jatuh dari tangga setelah kembali meminta cerai dari suaminya.
Tapi di mana Ellard sekarang?
Bi Jumi kembali setelah mengantar dokter pergi. Wanita paruh baya itu bersiap membuka mulutnya namun didahului oleh Viona.
"Bi Jumi, ini kamar siapa? Kenapa aku ada di sini?"tanya Viona membuat wanita paruh baya di depannya seketika terkejut.
"Nyonya tidak tidak tahu ini di mana?"
Viona segera menggeleng dengan polos membuat bi Jumi segera berlari keluar.
"Tuan Ellard_ nyonya, nyonya Viona sepertinya hilang ingatan."
Viona yang mendengar itu hanya bisa menguatkan tekadnya. Baiklah. Ia akan berpura-pura hilang ingatan dan memperbaiki semuanya.
-Bersambung-