Bab 2

617 Words
Menjadi Istri Yang Hilang Ingatan (Bagian 2) Happy Reading! Viona mengerjap pelan begitu melihat seorang pria mendekatinya. "Tuan, sepertinya nyonya hilang ingatan setelah kepalanya membentur lantai."ucap bi Jumi yang berdiri dibelakang. "hm." "Kau..kau siapa?"tanya Viona pelan dengan wajah penasaran."Kenapa berada di sini?" "Nyonya.. Ini tuan Ellard, suami nyonya."beritahu bi Jumi membuat Viona melotot kaget. "Suami? Tidak mungkin, aku belum menikah."ucap Viona cepat sedang Ellard hanya berdiri menatap istrinya tanpa mengatakan apapun. Bi Jumi melangkah maju."Nyonya dan tuan Ellard sudah menikah selama dua tahun."ucap bi Jumi membuat Viona segera menggeleng. "Tidak. Bagaimana bisa aku punya suami? Aku bahkan masih kuliah."ucap Viona membuat Ellard meminta bi Jumi untuk keluar dari kamar. "Bi Jumi mau ke mana? Kenapa biarkan aku berdua dengan orang asing."teriak Viona namun bi Jumi tetap melangkah pergi dan menutup pintu kamar. Ellard menghela napas lalu membuka dompetnya kemudian mengeluarkan foto pernikahan mereka. Itu adalah satu-satunya foto yang masih ada, karena Viona membakar semua foto yang berkaitan dengan pernikahan mereka. Viona mengambil foto yang diberikan oleh pria di depannya lalu menutup mulutnya. "Jadi kita benar-benar sudah menikah?"tanya Viona pelan. Ellard mengangguk. "Sekarang tahun berapa? maksudku aku tidak ingat pernikahan kita, terakhir yang aku ingat hanya tentang skripsi dan.." "Dua ribu dua puluh empat, kita sudah menikah dua tahun, tepat setelah kau wisuda."ucap Ellard membuat Viona mengangguk pelan. "Sudah dua tahun. Lalu di mana anak kita?" Deg Ellard melotot lalu membuka mulutnya namun menutupnya kembali. Bagaimana bisa punya anak, karena selama dua tahun pernikahan jangankan b******a, Ellard bahkan tidak bisa menyentuh tangan istrinya tanpa dimarahi. "Kita tidak punya anak?"sahut Ellard akhirnya. "Kenapa?"tanya Viona penasaran. "Itu.." "Kau tidak mau punya anak ya?" Ellard segera menggeleng mendengar pertanyaan istrinya. Tentu saja dia sangat ingin punya anak dengan wanita yang dia cintai. Namun jangankan punya anak, membayangkannya saja Ellard tidak berani. "Lalu apa? Aku selalu ingin punya anak ketika menikah. Lalu apa alasan kita tidak punya anak padahal sudah menikah selama dua tahun."ucap Viona dengan wajah bingung sedang Ellard hanya diam. "Kita bisa memiliki anak sekarang, jika kau mau."ucap Ellard. Jujur saja dia tak percaya jika Viona bisa lupa ingatan hanya karena jatuh dari tangga. Mungkin saja ini rencana wanita itu untuk meminta cerai. Wajah Viona memerah ketika mendengarnya."Sekarang?" Ellard mengangguk."Seorang anak laki-laki dan perempuan." "Em.. bukan ide yang buruk."ucap Viona membuat tubuh Ellard menegang. "Kamu yakin?"tanya Ellard masih tak percaya. Viona mengangguk."Aku tidak akan menggunakan kb lagi." Ellard memaksa tersenyum. "Kamu tidak menggunakan kb."ucap Ellard membuat Viona melotot. "Lalu? Apa aku bermasalah."tanya Viona pelan. Ellard menggeleng."Istirahatlah!"ucap Ellard lalu melangkah keluar dari kamar. Viona segera mengatur napasnya. Semoga aktingnya tadi cukup bagus untuk meyakinkan Ellard bahwa ia benar hilang ingatan. "Sepertinya aku memang bodoh. Bagaimana bisa aku lebih memilih pria seperti Raden yang tidak punya apapun. Sedangkan Ellard yang punya segalanya malah ku selingkuhi."gumam Viona kesal lalu menghembuskan napas pelan. Itu bisa terjadi karena adiknya. Mia lah orang yang menghasutnya untuk membenci Ellard dan menjalin hubungan kembali dengan Raden. Raden adalah mantan kekasihnya saat kuliah dulu tapi putus. Kemudian Viona dijodohkan dengan Ellard dan Raden muncul kembali. Padahal jelas saat itu mereka putus karena Raden berkhianat. Viona mengacak-acak rambutnya. Entah ia kembali ke masa lalu atau mimpi yang menunjukkan masa depan. Yang jelas, Viona tidak akan mau berakhir menyedihkan. Jikapun ada yang harus berakhir menyedihkan itu adalah Raden dan Mia. Dua orang itulah yang harus ia hindari. Sekarang hal yang harus Viona lakukan pertama kali adalah meyakinkan Ellard bahwa ia memang hilang ingatan dan siap menjadi istri yang baik. Memang akan sangat wajar jika Ellard tidak percaya. Kemungkinan besar pria itu mengira jika ia melakukan taktik baru agar bisa diceraikan. "Untuk yang lainnya bisa dipikirkan nanti. Asal Ellard sudah percaya padaku maka segalanya akan mudah." gumam Viona lalu tersenyum tipis. Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD