"Pertama membeli pakaian untuk akad nikah dulu. Lalu membeli mahar." Abi menjelaskan rute aktivitasnya hari ini. "Apa kalian tidak ingin pesta?" Kai bertanya seraya menatap Abi, lalu menatap Fani. "Tidak, Kai. Bukankah yang penting akad nikah. Apa Bang Irfan keberatan tanpa pesta?" Abi tidak ingin pesta, karena ini hanya pernikahan sandiwara. Pesta bisa dikata hanya membuang uang saja. "Aku terserah kalian saja ingin seperti apa proses menikah dan menjalaninya." Irfan pasrah pada kehendak Abi. Yang penting putrinya sudah ada yang mau menikahi. Apalagi yang menikahi adalah Abi. Orang yang sangat ia tahu bagaimana sifatnya. Pria baik yang pastinya bertanggung jawab sepenuh hati. Tentang akad nikah dan pesta, Irfan pasrah saja. "Aku tidak ingin ada pesta, karena banyak hati yang harus