Keluarga Aya pamit pulang setelah cukup lama di rumah sakit. Abi sudah salat isya, lalu duduk di tepi ranjang. Fani duduk menghadap ke arahnya. Abi menggenggam kedua telapak tangan Fani. "Aku ingin kamu selalu bahagia. Jangan pikirkan sesuatu yang akan membuat kamu merasa terluka. Yakinkan diri kalau kamu tidak menyakiti hati siapapun. Raisa sakit hati karena perasaannya merasa ditolak. Kita fokus saja pada rumah tangga kita." "Aku tidak menyangka kalau sudah menikah. Bagaimana prosesnya kita bisa menikah? Apakah kita memang pacaran? Apakah selama ini hubungan kita memang sangat dekat?" "Kita tidak pernah pacaran. Kita dekat sebagai keponakan dan Paman. Aku sendiri tidak pernah berpikir kalau akhirnya akan menikah dengan kamu. Tapi Allah sudah menuntun kita untuk bersama. Aku ingin me
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books