"Jika sampai terjadi sesuatu dia akan sangat menyesal."
*****
Harry menggandeng Estel masuk ke dalam tokoknya. Keadaan toko sudah sangat kacau berantakan. Dia melihat semua barang-barangnya berserakan. Kemudian Harry melepaskan genggaman tangannya dengan Estel dan mencoba mencari cara barang yang masih bisa digunakan.
Estel melihat mainannya yang sudah kusam. Mainan itu adalah mainan ballet yang pernah ia mainkan bersama sang kakak Violine. Walaupun, sudah lama dia menyalakan lagi mainan yang ada bunyinya. Seketika Harry melihat langsung saja berlari ke arah Estel.
"Estell, jangan...." teriak Harry walaupun dengan pelan. Seketika dia melihat ke arah Papinya Dan terkejut dia pun jadi panik kalau mainan itu berbunyi. Apalagi dulu mainan itu bunyinya sangat keras.
Permainan itu pun berputar, Harry langsung menangkap anaknya dan meleparkan mainan itu ketempat lain. Sambil berharap mereka akan baik-baik saja.
"Pi, takut." Harry hanya diam dan memeluk putrinya erat. Dia membawa putrinya di bawah rak yang sudah hampir terjatuh. Menunggu hingga beberapa.detik ternyata musik itu sudah tidak terdengar. Artinya mainan itu sudah tidak mengeluarkan suara. Dia bisa aman bersama anaknya. Estel merasa bersalah hampir saja membuat mereka celaka lagi. Tapi, dia juga tidak tahu kalau musik itu akan berbunyi tapi untuk saja kelihatannya.musik itu sudah tidak ada bunyinya.
"Pi, maaf...." ucap Estel menyesal....
.....