Kali ini aku yang gantian nemenin Mas Barra yang menjadi tujuannya pulang ke Malang. Walaupun semalam katanya udah sebagian di urus ketika aku masih kuliah tetapi ternyata berkasnya juga belum selesai dan kembali dilanjutkan hari ini. Aku masih menginap di rumah Bunda Thania agar memudahkan kami untuk saling bertemu dan menghabiskan waktu bersama di waktu yang begitu singkat ini.
“Kamu beneren mau nunggu disini nggak mau ikutan masuk ke dalam?” Tanya Mas Barra memastikanku kembali setelah sampai di tempat yang dituju, aku menganggukkan kepalaku meyakinkan Mas Barra.
“Iya Mas aku nunggu di mobil aja. Mas Barrakan tahu aku paling gabisa ditinggal sendiri atau kemana-mana sendiri, entar kalau Mas disuruh masuk sendiri atau gimana aku sendirian nungguin Mas Barra, mending disini aja deh aku
