4

1710 Words
Malam harinya, Aletta ditinggalkan sendiri di rumah. Biasanya jika sendiri di rumah itu Aletta lebib memilih untuk pergi ke rumah Argan meskipun di rumahnya pun juga ada bibi, pak Budi dan juga pak satpam. Namun rasanya pergi ke rumah Argan lebih menyenangkan. Sekarang ini Aletta baru saja keluar dari rumahnya, ia berjalan menuju ke rumah Argan sekarang ini. Namun saat di depan rumah Argan, ia tidak melihat ada orang disana. Ia benar-benar bingung sekali karena sepertinya Argan dan keluarganya sedang pergi, tapi ia tidak tahu pergi kemana karena Argan tidak bicara padanya juga. "Argan, Argan.." panggil Aletta tapi sepertinya Argan memang tak ada di rumahnya ini. Sekarang ini tampak Aletta sangat lapar, tapi ia juga takut jika pergi mencari makan sendiri. Pada akhirnya ia menyerah dan menurunkan egonya. Ia pun sekarang ini pergi ke rumah sebelahnya yang merupakan rumah dari Orion. Aletta berjalan menuju ke dalam gerbang dan mengetuk. Dalam beberapa ketukan saja pintu itu sudah dibuka, sekarang ini pintu terbuka oleh Orion. Karena hal itu sekarang ini Orion benar-benar bahagia menatap ke arah Aletta yang ujug-ujug sudah ada di depan rumahnya itu. Entah apa yang tadi malam dimimpikan oleh Orion hingga ada Aletta disini. "Night Aletta, ada apa nih? Kangen ya sama gua?" tanya Orion over PD. "Yee apa sih, ga ya. Gua kesini karena Argan ga ada di rumahnya. Lo tahu ga Argan sekarang ada dimana? Soalnya tadi gua ke rumahnya tapi gua sama sekali ga liat ada siapa-siapa disana." ujar Aletta kepada Orion itu. Hahha jadi gua memang cuman dijadikan cadangan aja ya Ya? Gua cuman cadangan karena Argan ga di rumah, makanya Lo kesini. Batin Orion. "Ya mana gua tahu dong, memang gua pengamat rumahnya Argan? Jadi ada apa lagi Lo kesini?" tanya Orion masih berharap ada alasan lain kenapa Aletta datang ke rumahnya dan ternyata memang ada alasan yang lainnya. "Jadi gini, gua lapar. Pingin makan di luar tapi takut kalo berangkat sendiri. Gua bareng sama Lo ya, jajanin juga ya?" tanya Aletta pada Orion. "He ini bocah, bareng gimana gua ga mau makan di luar. Dah gitu suruh jajanin lagi bener-bener ya Lo." ujar Orion kepada Aletta dan Aletta kini nyengir. "Ya udah deh kalo emang ga mau makan di luar, gua sendiri beneran nih." ujar Aletta dengan wajah cemberutnya itu pada saat ini. Ia juga kesal. "Udah Lo tunggu disini, gua mau ambil kunci motor." ujar Orion yang mana ia benar-benar tidak tega dengan Aletta sekarang ini. Lagi pula dirinya juga tidak akan pernah tega membiarkan Aletta keluar malam sendiri. Bisa-bisa ia nanti ditenggelamkan oleh rasa khawatirnya kepada Aletta tersebut. "Hore akhirnya hehehe, seneng polll. Gas cepetan Orion." ujar Aletta. Orion kini mengambil dua jaket dan kunci motornya. Ia mengambil dua jaket karena sekarang Aletta tidak memakai jaket, jadinya sekarang ini ia pun menggunakan dua jaket. Sekarang dirinya menggunakan jaketnya itu. Orion sudah keluar dan ia memberikan Aletta jaketnya yang satu. Kini Aletta pun sudah menggunakan jaket itu dan ia sudah menaiki motor Orion. Tampak sekarang mereka berdua sudah berada di jalanan, Orion sekarang sangat senang sekali karena ia akhirnya memiliki kesempatan untuk pergi bersama dengan Aletta. Ya meskipun ini bukan kali pertama dirinya dan Aletta. Namun rasanya ia selalu bahagia setiap kali ia memiliki waktu bersama dan berdua bersama dengan Aletta seperti dirinya pada saat ini juga. Kini mereka berdua sudah ada di warung pecel lele. Ya, memang Aletta hanya ingin pergi untuk membeli pecel lele saja. Namun karena sekarang ia pergi dengan Orion, maka ia akan makan bersama dengan Orion di warungnya. "Ah akhirnya sampai juga dah, ayo rival kita makan." ujar Aletta itu. "Ye enak aja Lo bilang rival-rival. Couple nih." ujar Orion pada Aletta. "Heh, ngawur. Udah ayo masuk gua keburu lapar." ujar Aletta tersebut dan sekarang ini mereka berdua sudah masuk ke dalam warung pecel lele itu yang mana sekarang ini tampak mereka berdua masuk dengan senang. Aletta juga sekarang ini menggandeng tangan Orion untuk masuk ke dalam. Orion hanya bisa ikut sembari melihat pergelangan tangannya yang di gandeng. Mereka pun sekarang sedang memesan makanan untuk mereka berdua, sementara mereka tak sadar bahwa sejak mereka turun dari motor tadi sudah ada beberapa orang di dalam yang mengenali mereka dan sekarang ini juga mereka tampak membicarakan Orion dan Aletta dengan sangat seru juga. Aletta dan Orion pun sudah akan pergi memilih tempat untuk makan disini. "Cieee ihiy ihiy kencan nih ye." ujar gerombolan cowok yang ada di lesehan di pojok. Tadi memang Orion dan Aletta tidak sasar, tapi saat mendengar suara itu baru mereka sadar. Itu adalah kakak kelas mereka. Ada Kak Bayu dan juga teman-temannya yang ternyata sekarang ini juga sedang menunggu nasi pecel lele mereka. Namun sekarang ini mereka menjadi mencie-ciekan Orion dan Aletta yang sekarang ini sedang bersama. Mana warung pecel lele ini sedang sangat ramai hingga membuat pengunjung yang lainnya kini menjadi menatap ke arah mereka berdua. Orion awalnya shock tapi sekarang ini dirinya sudah tertawa dengan ngakak karena ia tahu Aletta sekarang sudah berdiri di belakang Orion. Ia sembunyi di sana karena sekarang ini Bayu dan yang lainnya mengambil video mereka berdua itu. "Udah lah Ta, sok-sokan malu Lo." ujar Orion kepada Aletta tersebut. "Heh ya jelas lah gua malu, banyak orang woy sekarang ini astaga." ujar Aletta dan Orion masih tertawa, kini Orion membawa Aletta ke tempat Kak Bayu dan kakak kelasnya yang lain itu. Aletta masih mengekor sembari memegang jaket Orion sekarang ini, sampai akhirnya mereka ada di sana. "Woy Lo punya ekor sekarang Yon?" tanya Bayu membuat yang lainnya tertawa. Orion pun juga tertawa membuat Aletta kini melihat ke arah mereka dengan cemberut. Ia pun sekarang sudah melihat ke Kak Bayu dan yang lain. "Utututuu Aletta jangan marah dong, nanti kalo marah ga ada yang bisa jadi pawangnya nih." ujar Bayu karena memang yang bisa menjadi pawangnya hanyalah Argan dan Argan tentu sekarang ini tidak ada disini juga. Jadinya mereka sedikit was-was jika Aletta nanti akan marah pada mereka semua. "Ish Kak Bayu dan kakak-kakak semuanya kenapa harus ada disini sih." Ujar Aletta tersebut membuat mereka semua sekarang ini tertawa juga. "Ya kan ini tempat umum Ta, lagian kita duluan loh yang disini hahaha. Baru deh ngeliat Lo sama Orion kemari." ujar Glen kepada Aletta tersebut. "Udah lah Ta, calm okay? Kan Lo juga yang ngajak kesini tadi. Katanya udah lapar banget. Kalo gitu ya udah makan disini aja kan beres." ujar Orion dan akhirnya Aletta kini menerimanya. Ia pun sekarang sudah menunggu makanannya datang, tak lama makanan datang di mereka, tapi ternyata itu makanan untuk Bayu dan yang lainnya yang memang sudah memesan duluan. Aletta kini cemberut karena makanannya belum ada, Bayu yang melihatnya itu pun sekarang memberikan makanannya terlebih dahulu ke Aletta yang mana membuat Aletta sekarang terlihat sangat berbinar, ia pun memakan makanan itu sekarang. Tinggal Bayu dan Orion yang masih menunggu makanan mereka yang sepertinya sebentar lagi akan datang juga. Sementara itu sekarang ini Argan baru saja keluar dari Caffe tempat dimana tadi dia melaksanakan rapat dadakan bersama dengan anggota inti OSIS. Makanya Argan tadi tidak ada di rumah karena ia ikut rapat ini, ia pun sudah akan masuk ke dalam mobilnya hingga satu suara menginterupsinya. "Eh Gan bentar-bentar, Lo bisa anterin Sasya balik ga? Gua ini disuruh jemput adik gua les ini, dah nunggu nanti dia ngamok nih." ujar Shaka karena memang tadi ia berangkat bersama dengan Sasya. Argan pun mengangguk. "Okay." jawab Argan karena memang rumah Argan dan Sasya juga searah jadinya mereka sekarang ini sudah ada di dalam mobil. Sasya sebenarnya tidak enak pada Argan, tapi ya mau bagaimana lagi. Kini mereka sudah berada di perjalanan menuju ke rumah, tapi saat di jalan Sasya mendapatkan chat dari adiknya bahwa adiknya minta dibelikan pecel lele. "Argan sorry, tapi boleh berhenti di warung pecel lele sana sebentar ga? Adik gua barusan chat minta dibeliin pecel lele." ujar Sasya kepada Argan. "Okay Sya, santai aja." ujar Argan dan Sasya pun mengangguk juga sembari mengatakan terimakasih kepada Argan. Kini mereka sudah mendekati warung pecel lele. Warung itu sangat ramai sekali karena memang terkenal sangat enak. Jadinya sekarang ini Argan dan Sasya yang tidak mendapati tempat parkir di dekat warung pun harus parkir di seberang jalan. Sekarang mereka sudah keluar dari mobil dan mereka tampak akan menyebrang. Saat itu lah Aletta melihat ke arah mereka karena ia menghadap langsung ke jalan di seberang. Ia tampak kecewa pada ekspektasinya sendiri. Jadi, Lo pergi sama Sasya ya Gan? Batin Aletta yang sekarang ini sudah tidak nafsu lagi untuk makan tapi tetap ia paksa. Sementara Orion kini melihat perubahan dari Aletta, ia heran ada apa dengan Aletta tersebut sampai ia mendengar suara yang sangat familiar sedang memesan pecel lele disana. "Woy, gila ya. Ini anak SMA Garuda kenapa makannya disini semua dah hahaha." ujar Glen kepada mereka semua membuat Sasya dan Argan menjadi menatap ke arah mereka. Argan tampak terkejut melihat ada Aletta disana padahal ia juga sedang memesankan nasi pecel lele untuk Aletta. Namun Aletta ada disana dan ia baru ingat bahwa ia belum mengatakan kepada Aletta untuk pergi tadi karena memang rapat tadi itu benar-benar mendadak, jadi tadi ia belum sempat bilang kepada Aletta juga. Sementara Aletta sekarang ini pura-pura tidak melihat, ia melihat handphone dan juga makanannya itu. Sekarang ini baru Orion tahu apa alasan dari perubahan Aletta itu. Sekarang ini Argan tampak ijin kepada Sasya untuk pergi ke gerombolan Bayu dan yang lainnya itu. Sasya pun kini mengangguk. Tampak Argan berjalan ke arah Aletta. Aletta masih diam saja seperti tak melihat ada Argan disana. Padahal seharusnya ia sudah tahu karena sedari tadi Bayu dan yang lainnya sudah mengatakan bahwa ada Argan. Namun kini mereka tahu bahwa sepertinya Aletta sedang ngambek kepada Argan tersebut. “Udah lama pada disini Bang?” tanya Argan kepada Bayu dan Bayu mengangguk. “Iya nih, ini udah mau habis.” jawab Bayu sembari memperlihatkan piringnya itu. Aletta masih belum melihat ke arah Argan itu. Argan semakin yakin bahwa Aletta kini sedang marah kepadanya. “Ta, gua tadi baru aja mau beliin lo.” ujar Argan tersebut. “Eh ada Argan? Sama siapa lo Gan? Ah ga perlu, ini gua udah makan kok sekarang.” ujar Aletta kepada Argan sembari memberikan senyuman pada Argan. Ini fix, Aletta pasti marah kepada Argan. Argan pun menatap ke arah yang lainnya, mereka pun menatap kasihan kepada Argan yang sepertinya harus membujuk Aletta sampai Aletta memberikan maaf padanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD