Danu Tarik napas, hembuskan. Kuulangi aktifitas itu berkali-kali sembari menatap cermin. Aku nggak tahu kenapa efeknya sekuat ini. Bahkan tadi pagi waktu prosisi akad berlangsung, aku nggak setegang ini. Kenapa aku jadi Lebay kaya gini? " Kenapa kelihatan tegang sih? Kan udah sah?" Mas Aji menepuk pundakku. " Nggak tau juga kenapa." Aku nyengir. " Rara masih dirias tuh. Jangan kalap kalau lihat dia." " Emang kenapa mas?" " Yan tar lihat aja sendiri. Cuma pesenku itu." Aku mencibir dan hanya dibalas senyuman miring oleh Mas Aji. Tadi ya, waktu habis akad, Rara cantik banget sumpah. Aku nggak tau kalau dia bisa se-anggun itu. Dan waktu bibirku nyium keningnya, alamaaak, jantungku kaya mau rontok. " Mas, susul Rara kek!" suara cempreng Dek Una membuatku menoleh. " Cantiknyaaa, niat b