Danu " Ayo angkat, ayoooo..." untuk ke lima kalinnya aku menelfon Rara dan untuk kelima kalinya juga Rara tidak mengangkatnya. Perempuan ini benar-benar senang sekali menguji kesabaranku. Aku kira, setelah dia bilang dia mau aku ajak nikah, aku jadi bisa bernapas lebih lega. Ternyata sama sekali tidak. Dia masih sama saja. Senang sekali membuatku merasa diabaikan. Drrrt! Satu pesan w******p masuk Raaa: Lima menit lagi. Saya masih diluar pak.. Mataku melotot. Jam segini masih diluar? Ini udah jam sembilan malam. Me: Jam segini masih di luarrr?! Ngapain? Kamu dimana? Dengan siapa? Raaa: Semalam berbuat apaaa~ Bapak dangdut banget! Me Serius Ra, My sweety❤ Raaa: Muntah nih! -___- Saya habis nganter mama anter kue ke rumah Pakde. Aku terkekeh. Aku merebahkan badanku di ranj