Koko Tole pun telah berlalu. Sehingga, di tempat itu hanya ada Keyla, Ardian dan juga pak Burhan. Keyla dan Ardian masih saja berdebat. Mereka tidak peduli adanya pak Burhan yang masih setia mendengarkan percakapannya.
"Kamu tuh bisa gak sih hargai aku sedikit saja! Aku jauh-jauh datang kemari, hanya untuk bertemu sama kamu, meminta maaf sama kamu, dan mengajak kamu kembali bekerja. Apa kamu tidak punya rasa simpati sedikit pun dengan usahaku ini, Keyla!" ucap Ardian dengan membelalakkan matanya. Ia juga sembari berkacak pinggang saking kesal nya karena sikap Keyla yang membuat dirinya kesal.
"Buat apa aku punya rasa simpati sama kamu? Kenal aja kagak!" celetuk Keyla. Dan hal ini sudah pasti membuat Ardian semakin tambah emosi.
"Kamu!" kata Ardian sembari berkacak pinggang di hadapan
