Dipecat

1310 Words

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan, Keyla sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Seperti biasa, drama di pagi hari tidak pernah mereka lewati, walau suasananya selalu ricuh bagaikan berada di sebuah pasar. "Aunty! kau sudah kalah lima kali, bagaimana bisa kau akan mengalahkan mu dalam situasi seperti ini? Menyerah saja, Aunty!" kata Andra sembari menatap Tantenya yang sedang fokus bermain catur. "Oh, tidak bisa. Tidak ada kata menyerah dalam hidupku, kau pasti takut kalahkan? Makanya suruh aku untuk menyerah biar kau menang," kata Keyla yang tidak mau mengalah. "Memang itu tujuanku," kata Andra menyunggingkan bibirnya. "Kau bahkan tidak tahu cara bermain catur dengan benar. Asal-asalan, semuanya dimajukan." "Yey, biarin. Yang penting bisa menyerang, daripada kau yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD