Jangan Khawatir

1408 Words

Sesampainya di rumah sakit, Keyla langsung mendapatkan penanganan yang cepat oleh dokter. Bu Rumli terlihat sangat cemas melihat darah yang begitu banyak dari tangan Keyla. Dan ia merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan Keyla dari amukannya Shanty. "Maaf ya, Key. Ini semua gara-gara ibu. Kalau saja ibu nurut sama kamu untuk segera pergi, pasti kamu tidak akan seperti ini," kata Bu Rumli sembari melihat Keyla yang sedang ditangani oleh dokter. "Tidak apa-apa, Bu. Mungkin sudah seharusnya saya begini, lagi pula saya tidak apa-apa, Bu. Hanya sedikit perih saja," kata Keyla tersenyum manis. "Iya, tapi ibu tetap saja jadi tidak enak. Sekarang juga ibu tidak ngasih tahu bapak tentang kejadian ini, takut dia khawatir," kata Bu Rumli sembari menggenggam tangan Keyla. "Tapi tidak tahu n

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD