Episode 24

1337 Words

Ketenangan yang terusik "Kemarin aku melihatmu di pemakaman Zein. Apa kau pergi bersama Jenny?" tanya Seno. "Apa menurutmu aku segila itu?" ujar Dimas emosi. "Aku bertanya karena ku pikir kau benar-benar sudah kehilangan akal sehat." Dimas mengerutkan kening. "Apa maksudmu?" Seno tak langsung menjawab. Laki-laki itu dengan santai duduk di kursi tamu ruang kerja Dimas. "Bukankah Jenny juga datang ke Bali?" Dimas terdiam. "Bukan aku yang memintanya. Dia datang sendiri." Seno menghela napas panjang. "Aku tidak tau kalau kalian akan sangat kejam. Bukankah itu bulan madu yang sudah susah payah direncanakan oleh ibumu? Dinda juga masih belum sehat secara psikis. Apa kalian berencana menambah lukanya?" "Kenapa semua orang mengarahkan pisau kepadaku? Apa kalian tidak bisa melihat? Dinda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD