Sebuah Kepercayaan

1753 Words

Tidak akan memaksa. Aku akan selalu ingat kalimat itu sampai kapan pun. Suatu saat nanti jika dia berperilaku lain dengan kalimat itu, aku akan membalikkan kalimat itu kepadanya. Walaupun aku sudah tahu kalau Mas Ardan tidak mungkin mempang dengan kata-kata. Dia pasti memiliki banyak cara untuk membalikkan omonganku lagi. Sudah bisa aku tebak. Setelah Mas Ardan berkata itu, aku membalasnya: “Omong kosong, Mas! Semua omonganmu dari awal itu tidak bisa dipegang. Awal bilang minta anak agar perjanjian kita selesai dan kita bisa pisah. Kemudian kamu bilang ada perjanjian lain dengan ayahku tentang pernikahan kita yang akhirnya buat aku terpaksa harus punya anak lagi. Sekarang kamu bersikap tidak mau pisah dengan aku. Kamu ini sebenarnya punya banyak kepribadian, ya? Terus kalau semisal perj

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD