01. Arabelle Hamzah

1000 Words
Bagaimana pendapat anda tentang wanita yang memimpin banyak orang? Apakah salah jika yang memimpin mereka adalah seorang wanita? Seperti wanita yang satu ini, wanita tangguh yang terkenal akan kinerjanya yang bagus, kejam dan tak pantang mundur jika berhadapan dengan lawannya. Sikap dingin dan cueknya menambah kesan tersendiri untuk wanita ini. Arabelle Hamzah, wanita seksi berkulit putih bermata biru ini adalah CEO dari perusahaan AR Crop, sebuah perusahaan yang Arabelle kembangkan hanya dengan jangka waktu singkat, AR Crop dulunya adalah sebuah perusahaan kecil yang hampir kolaps namun di tangan ajaib Arabelle perusahaan ini menjadi besar lalu berkembang pesat hingga saat ini. Wajah ayu Arabelle selalu berseliweran di berbagai majalah bisnis, sosoknya di gadang-gadang sebagai inspirasi para wanita di berbagai kalangan, Arabelle juga banyak di idolakan oleh kaum hawa tak hanya kaum hawa saja namun Arabelle telah menjadi pasangan idaman kaum adam, bagaimana tak jadi idaman jika sosoknya terkenal cantik, kaya, cerdas, sukses pula meski ekspresinya yang selalu dingin namun sikap sopan santunnya terutama terhadap orang tua menambah nilai plus dalam dirinya. Arabelle Hamzah adalah anak perempuan Abraham Hamzah pebisnis terkemuka yang terkenal akan kekejamannya, namun desas desus mengatakan sejak kecil perlakuan Abraham dan Maria terhadap anak perempuannya itu tak layak, banyak pula gosip mengatakan sejak Arabelle menginjak usia remaja telah di usir oleh Abraham dan Maria. Apalagi sejak Abraham mengangkat Carla Grattenda sebagai anak angkatnya, entah apa alasan Abraham yang sebenarnya hingga ia rela mengangkat anak yatim piatu itu sebagai anggota keluarga Hamzah, sedangkan anak kandungnya ia buang begitu saja. Arabelle saat ini berusia 23 tahun, di usia yang masih muda ia berhasil menjabat sebagai CEO wanita termuda dan berbakat, berbagai penghargaan telah ia raih. Dan tak banyak yang tau di balik kesuksesan seorang Arabelle ia telah melalui banyak hal, berbagai jalan terjal telah ia terjang, apalagi di dunia bisnis banyak musuh yang mengincar nyawanya, berbagai macam trik kecil hingga trik kotor telah ia alami, nyawa di ujung tanduk pun telah ia lalui. Itulah yang membentuk Arabelle yang sekarang, Arabelle yang tangguh, kuat, kejam jika di perlukan, tegas mengambil setiap tindakan. Jika ingin sukses sudah pasti banyak hal yang perlu di lalui mereka yang ingin sukses, namun percayalah usaha tak akan pernah mengkhianati hasil. Arabelle telah membuktikannya sendiri, lalu lihat lah ia saat ini, kesuksesan telah menghampirinya, bergelimang harta serta kekayaan yang tak habis oleh tujuh turunan. Keberhasilan Arabelle adalah berkat dari seorang kakek yang telah mendidiknya hingga seperti ini, tanpa kakek itu Arabelle tak akan pernah bisa sampai ke tahap ini, tahap kesuksesan yang telah ia raih dengan kerja kerasnya sendiri. Arabelle bersyukur telah di pertemukan dengan malaikat tanpa sayap, super hero yang kuat di tengah usianya yang sudah tidak muda lagi, namun kakek itu masih sanggup membantu Arabelle berkembang sejauh ini. Gadis kecil yang dulu sangat rapuh kini berubah menjadi wanita tangguh, mental dan hatinya telah di tempa sedemikian rupa, kini Arabelle sudah siap membalaskan dendamnya kepada orang-orang di masa lalu. Pembalasan dendam yang Arabelle yakin akan menghancurkan kesombongan orang-orang itu, Arabelle sudah merencanakan banyak hal, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan rencananya. "Belum tidur? " Sapa lelaki tua yang sudah berdiri di ambang pintu kamar. "Belum Kek, Elle masih belum bisa tidur" Arabelle berjalan menghampiri lelaki tua itu, lalu memeluknya erat, seolah tiada kesempatan lagi untuk merasakan dekap hangatnya. "Masih saja manja, tidur sana sudah malam" Lelaki tua itu menuntun Arabelle ke ranjang, namun Arabelle yang masih ingin bermanja kepada lelaki tua ini lekas menarik tangannya agar duduk di sebelah Arabelle. "Uh aku sangat menyayangi mu Kek" Ujar Arabelle manja, lelaki tua itu hanya tersenyum lalu tangannya mengelus surai rambut Arabelle. Arabelle memeluk tubuh kekar ini walau sudah di makan usia namun tubuh kakek masih saja terlihat kuat. "Kakek tau kamu cemas tapi kamu juga perlu menyiapkan energi untuk menghadapi mereka, tidurlah gadis kecil kakek" Sambil menoel hidung Arabelle lalu terdengar suara kekehan dari lelaki tua itu, Arabelle mengerucutkan bibir tanda bahwa ia tak setuju dengan ide kakek yang menyuruhnya untuk lekas tidur. Padahal Arabelle masih belum mengantuk, masih awal untuk istirahat, biasanya Arabelle akan istirahat tengah malam tentu saja jika semua pekerjaannya sudah selesai baru Arabelle bisa istirahat. Menjadi seorang pemimpin tidak lah mudah, tanggung jawab yang besar harus ia lakukan beban yang di tanggung pun cukup besar, maka dari itu untuk menjadi pemimpin Arabelle telah menjalani pelatihan keras. Meski lelaki tua itu dan Arabelle tak memiliki hubungan darah namun Arabelle di perlakukan sebagaimana mestinya cucu kesayangannya. Kata orang darah lebih kental dari pada air, namun darah tak akan bisa menjamin sikap seseorang sebagaimana mestinya. Contohnya Arabelle dan Abraham meski mereka ayah dan anak namun kenyataannya Abraham tega membuang anak kandungnya sendiri. Sedangkan kakek tua dan Arabelle mereka tak memiliki hubungan darah namun kasih sayangnya melebihi ikatan hubungan darah itu sendiri. Arabelle sangat berhutang budi pada lelaki tua ini, itu sebabnya Arabelle ingin menjaga lelaki tua itu dengan segenap kemampuannya, Arabelle juga sangat menghormati lelaki tua ini. Maka sebisa mungkin Arabelle memenuhi impian lelaki tua itu, Arabelle juga bebas menunjukkan ekspresinya ketika berada di hadapan dengan lelaki tua ini. Jika sudah bersama lelaki tua ini maka Arabelle tak akan segan-segan untuk bermanja. Seperti malam ini ketika lelaki tua itu menghampiri ke kamarnya yang sengaja pintu kamar di buka, tak menunggu waktu lagi Arabelle berubah menjadi manja, layaknya seorang cucu yang bermanja kepada kakek kandungnya. "Kakek aku masih ingin memeluk mu" Dengan nada manjanya ia memelas kepada lelaki tua itu agar ia bisa bermanja dengannya. "Tapi kakek lelah, kakek ingin istirahat, kamu juga perlu istirahat Elle" Terang lelaki tua itu dengan nada lembutnya, seolah ia sedang berbicara dengan seorang anak kecil. "Ya sudah kalau begitu kakek istirahat saja, lagian kenapa masuk ke kamar Elle bukannya istirahat di kamar" Arabelle menuntun lelaki tua itu untuk berdiri lalu mengantarnya ke sebuah kamar yang bersebelahan dengan kamar Arabelle. Setelah memastikan lelaki tua itu tidur, Arabelle kembali ke kamarnya, tapi Arabelle yang masih tak bisa memejamkan mata akhirnya memilih berjalan ke balkon untuk menikmati malam yang sejuk. Angin malam bertiup, membawa hawa dingin yang menjalar ke sekujur tubuh, menghantarkannya sampai tulang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD