2. Tak Sengaja Bertemu Lagi

1832 Words
Bonaventura nyaris terlambat hadir dalam meeting rutin sebelum jadwal libur sekolah. Ia bergegas duduk di kursi yang telah disediakan selaku menjabat sebagai pimpinan tertinggi organisasi Jakarta English Course (JEC). Tampak Marsha yang berprofesi sebagai salah satu pengajar di sana, tersenyum ramah pada Bonaventura. Wanita itu sangat paham bagaimana sang pimpinan dulunya memendam rasa pada mantan pengajar JEC yang juga sahabat Marsha yang bernama Aliska itu. “Morning, Mister,” sapa Marsha yang pagi ini duduk di sebelah kursi Bonaventura saat meeting. “Morning, Mum Marsha,” balas Bonaventura ramah pada setiap karyawannya. Membuat mereka selalu mengagumi pria berdarah Australia – Indonesia itu. Bonaventura dan Marsha pun mengikuti jalannya acara meeting rutin JEC sebelum libur sekolah tiba. Karena akan libur cukup lama yakni sebulan akibat semester genap, maka JEC akan tutup sementara. Kini saatnya Bonaventura bersuara di ruang meeting. Setelah tadi membahas perihal English Course beserta para siswa-siswi yang terdaftar di lembaga kursus Bahasa Inggris tersebut, kini Bonaventura membahas tentang rencana outing yang direncanakan oleh JEC. “Karena sudah mau memasuki masa-masa libur sekolah, dengan ini saya mau memberitahukan bahwa kita akan menjalani libur yang cukup panjang yaitu sekitar satu bulan sebelum aktif kegiatan belajar – mengajar kembali. Selama libur semester, sudah paham kan jika kantor kita terdapat agenda outbound di Bogor dan bagi yang berkenan untuk bisa mengikuti hiking di Gunung Pangrango via Cibodas. Ada yang perlu ditanyakan mengenai acara ini?” tanya Bonaventura pada beberapa karyawan yang ikut meeting. Salah seorang karyawan yang merupakan bagian resepsionis di JEC, angkat tangan untuk mengajukan pertanyaan. “Mister, saya mau mengajukan pertanyaan,” ujar perempuan bernama Vina. “Iya, Vina. Silakan,” sahut Bonaventura. “Mau tanya apa?” “Berapa lama kalau kita mau hiking, Mister?” tanya wanita itu. “Kurang lebih memakan waktu sekitar tujuh hingga sepuluh jam. Tergantung medan dan fisik kita juga nanti. Mau ikutan?” tanya Bonaventura. Sang resepsionis berdeham. “Hmm ... sebelumnya belum pernah mendaki. Takut fisik nggak kuat, Mister. Saya ikut outbound-nya saja di Bogor. Jadwal outbound kapan, Mister?” Bonaventura lekas menjawab. “Dua hari setelah pendakian Gunung Pangrango. Iya, Miss. Mending dipikirkan terlebih dahulu kalau mau mendaki,” saran sang pimpinan. “Ada yang perlu ditanyakan lagi?” sambung Bonaventura yang bertanya pada para peserta meeting. Salah seorang karyawan laki-laki yang merupakan bagian administrasi JEC yang bernama Yudha mengajukan pertanyaan. “Berapa lama kita berada di gunung, Mister? Meeting point dimana?” “Dua hari satu malam. Kita akan mendirikan tenda di sana. Meeting point di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Ada lagi?” Yudha menggeleng. “Tidak ada, Mister.” “Ya sudah, kalau begitu. Meeting hari ini saya akhiri. Sampai jumpa di acara kita berikutnya. Bagi yang mengikuti hiking, sampai bertemu lagi di Taman Nasional Gede Pangrango besok,” pungkas Bonaventura yang kemudian mengakhiri meeting. Setelah meeting berakhir, Bonaventura kembali ke ruang kerjanya. Melangkah gontai dan mendadak terlintas bayangan tentang tadi pagi ketika mobil miliknya menyenggol mobil milik seorang wanita muslimah yang ramah dan santun itu. Pria itu membatin dalam hati. Oh iya, aku lupa menanyakan nama wanita yang mobilnya lecet akibat ulahku tadi. Kenapa dia belum menghubungiku ya? Ah, sudahlah. Aku tunggu saja. Mungkin dia sedang sibuk. Bonaventura kemudian mengalihkan pikirannya pada jam tangan Richard Mille mewah yang dikenakannya itu. Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 siang yang artinya sejam lagi sudah waktunya untuk siang. Karena hari ini merupakan hari terakhir masuk kerja sebelum libur panjang, pekerjaan pria itu tampaknya sudah tak terlalu banyak. Bonaventura bisa bersantai di kantor hari ini. Ketika Bonaventura hendak memainkan ponsel, tiba-tiba handphone milik pria berdarah Australia – Indonesia itu berdering. Pria itu menyipitkan mata dan membaca tulisan ‘Mommy Irish' tengah melakukan panggilan telepon. Ia pun segera mengangkat telepon sang ibu. “Hai, Mom ...” sapa Bonaventura via telepon. Irish segera membalas sapaan sang anak. “Hai My Son, saat jam makan siang Mommy punya permintaan untukmu,” sahut Irish tanpa berbasa-basi. “Jam makan siang ini? Memang ada apa, Mom?” tanya Bonaventura penasaran. “Datanglah ke kantor Flora. Berikan dia kejutan dengan mengajaknya makan siang di tempat yang nyaman. Aku dan Erika ingin hubungan kalian berdua membaik lagi. Sekarang Flora lagi syuting stasiun TV yang dekat dengan kantormu. Ayolah, Bona! Ambil hatinya. Mommy ingin punya menantu seperti Flora. Please,” rengek wanita paruh baya yang cantik dan awet muda itu. Bonaventura berdeham. “Hmm ... di Stasiun TV INK ya, Mom?” Irish mengangguk. “Iya, Bona. Di sana. Ajak dia makan siang sebagai rasa penebus kesalahanmu kemarin. Okay?” tanya sang ibu yang belakangan ini suka mengatur hidup anaknya terutama ketika tahu Lidya yang selama ini menjadi saingannya dalam segala hal itu kerap kali menujukkan betapa bahagia ia menjadi seorang nenek. Lidya yang berusia sepantaran dengan Irish tampak sangat bahagia. Apalagi ketika menggendong cucu perempuan kembarnya yang bernama Alena dan Alesha ketika tengah berkunjung ke Bern, Swiss. Sepasang bayi kembar yang lahir dari rahim Aliska yang dulunya menjadi cinta masa lalu Bonaventura itu, beberapa kali digendong lalu dipotret dan diunggah ke dalam media sosial milik Lidya. Hal itu membuat Irish jadi ingin segera menimang cucu dari sang putra sulung. Bonaventura pun hanya bisa menyetujui permintaan sang ibu untuk bertemu Flora. Berharap kali ini pertemuannya dengan wanita yang berprofesi sebagai Miss Indonesia 2020 sekaligus selebriti itu tidak gagal seperti kemarin lalu. Namun apakah nantinya makan siang antara Bonaventura dan Flora akan dapat berjalan lancar? Sebelum beranjak dari ruangan kerjanya karena jam masih menujukkan pukul 11.30 WIB, Bonaventura hendak mengecek ada notifikasi masuk dari media sosial **. Saat hendak membuka notifikasi masuk, mendadak pandangan pria itu langsung beralih pada feed atau bagian beranda ** yang memperlihatkan update foto dari Aliska yang sampai saat ini masih saling mengikuti atau follow satu sama lain. Seketika iris hazel milik pria itu membola karena menyaksikan foto yang memancarkan kebahagiaan dan kemesraan yang ditunjukkan oleh Aliska beserta suaminya yang saat ini merupakan seorang Duta Besar Swiss. Apalagi wanita cantik berdarah Pakistan itu tengah menggendong sang putri kembar yang bernama Alena, sedangkan Abiyasa tengah menggendong putri kembar satunya yang bernama Alesha. Sebuah foto keluarga yang ciamik dan memesona. Bonaventura hanya bisa mendesah pasrah. Harus ikhlas dan merestui kebahagiaan wanita itu. Mum Aliska, aku sangat senang ketika melihatmu bahagia seperti ini bersama keluarga kecil kalian. Kalian pantas untuk bahagia setelah banyak rintangan yang hadir dalam rumah tangga kalian. Aku berharap bisa mengikuti jejak kalian untuk bahagia bersama pasangan hidupku kelak. Namun siapa dia? Aku tak tahu. Bonaventura hanya bisa bergumam dalam hati lalu lekas menutup aplikasi media sosial untuk hendak beranjak menuju Stasiun TV INK guna menjemput Flora. Berusaha mematuhi perintah sang ibu agar bisa cepat bertemu jodoh. *** Mobil Sedan hitam milik Bonaventura pun tiba di parkiran Stasiun Televisi tujuan. Sebelum keluar dari mobil, pria itu menarik napas panjang lalu menghembuskannya. Berharap untuk tidak gugup ketika bertemu Flora lagi. Lantas ia merogoh ponsel. Langsung mengetik pesan untuk wanita itu. Bonaventura : [Flora, kamu sibuk tidak? Aku mau ngajak makan siang. Aku ingin minta maaf atas yang terjadi kemarin. Sekarang aku sudah berada di parkiran lokasi kerjamu. ] Selang semenit kemudian, ponsel Bonaventura bergetar. Ada pesan masuk dari ‘Flora Pangesti'. Pria itu menyimpan kontak sang wanita yang tengah didekati sebagai Flora Pangesti. Flora : [Oh tidak kok, Bona. Aku baru saja selesai syuting sebagai host di acara infotainment. Kau tunggu aku di lobby atau di mobil saja? Sebentar lagi aku akan ke sana. ] Bonaventura lekas membalas pesan dari Flora. Bonaventura : [Aku tunggu di mobil saja apa kamu keberatan? Karena ini Stasiun TV, banyak paparazi di sini. Aku juga agak malu nunggu kamu di sana. ] Mereka masih saling berbalas pesan. Flora : [Ya sudah, kamu tunggu aku di mobilmu saja. Sebentar lagi aku jalan. Nggak usah malu jalan sama aku ya, Bona. Aku harap kamu terbiasa nantinya. ] Pesan terakhir yang ditulis oleh Flora membuat Bonaventura menelan ludah. Tampak bahwa wanita itu menginginkan pendekatan dengannya tetap berlangsung. Berharap hubungan mereka berdua bisa berlanjut ke tahap serius. Bonaventura pun lekas membalas pesan Flora. Bonaventura : [Oke, aku tunggu ya, Flora. See you soon. ] Kemudian Bonaventura segera meletakkan ponselnya di atas dashboard mobil. Menunggu kedatangan Flora dari kaca spion mobilnya. Hingga lima menit berlalu, terlihat wanita yang ditunggu-tunggu oleh Bonaventura itu berjalan mendekati mobil Sedan mewah milik pria itu. Flora tampak cantik dan memikat layaknya artis-artis ibukota lainnya. Berjalan agak cepat dengan mengenakan high heels bermerek Valentino berwarna cream. Seperti kebanyakan selebriti yang suka memakai barang brandeddan up to date. Tak lama berjalan, Flora pun sampai di depan mobil Bonaventura. Pria itu lekas membukakan pintu mobil untuknya. “Masuklah, Flora,” ajak Bonaventura. Flora mengangguk lalu memasuki mobilnya. “Kita mau makan siang dimana?” “Kamu ingin makan siang dimana? Terserah kamu saja.” Bonaventura balik bertanya. “Di sekitar sini kan? Ke Restoran Kaum Jakarta saja bagaimana?” tawar Flora. “Baiklah kita ke sana,” pungkas Bonaventura yang dibalas senyuman oleh Flora. Tampak wanita itu mulai merasa nyaman dengan Bonaventura. Sepuluh menit berlalu. Mobil yang ditumpangi oleh Bonaventura dan Flora akhirnya tiba juga di Restoran Kaum Jakarta yang menghidangkan masakan-masakan Indonesia. Restoran yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat. Ketika Bonaventura dan Flora beranjak masuk ke dalam restoran, langkahnya terhenti secara tiba-tiba saat tak sengaja berpapasan dengan sosok wanita berhijab yang tadi pagi disenggol mobilnya oleh Bonaventura. Wanita bernama Aghnia Fahira itu juga baru saja tiba di dalam restoran karena tengah mengikuti undangan makan siang dari kliennya terkait masalah psikologis yang menimpa dirinya. Aghnia yang seorang psikolog menyanggupi permintaan sang klien untuk makan siang bersama. Kini secara tak sengaja malah bertemu dengan pria yang sudah membuat body mobilnya lecet tadi pagi. Spontan Bonaventura dan Aghnia berkata bersamaan. “Kamu ....” celetuk kedua orang yang mendadak tak sengaja bertemu lagi itu. Bahkan sebelum hari berganti. Bonaventura dan Aghnia terkejut bisa tak sengaja bertemu di restoran. Membuat Flora jadi bertanya-tanya tentang apa hubungan mereka berdua. “Kalian kenal???” tanya Flora sambil mengernyit. Ada rasa jealous mulai hadir. Bonaventura langsung menjawab. “Dia—“ Belum sempat menyelesaikan kalimat yang terucap dari Bonaventura, Aghnia spontan bersuara kembali. “Nanti saya akan hubungi Anda tentang tadi pagi. Saya permisi dulu karena sedang ditunggu oleh klien saya,” ucap Aghnia yang seketika membuat Flora jadi badmood. Ketika kemarin masalah hadir saat Bonaventura salah menyebut namanya menjadi Aliska, kini kemunculan Aghnia membuat wanita itu curiga jika ada yang terjadi di antara mereka berdua. Bonaventura pun lekas mengajak Flora untuk duduk meski wajahnya mulai tampak tak bersahabat pasca berpapasan dengan Aghnia. Meski obrolan Aghnia terkesan bahasa resmi dengan Bonaventura, tetapi tetap saja mendadak mood wanita itu rusak. Kira-kira bagaimana kelanjutan makan siang antara Bonaventura dan Flora? Berjalan lancar atau tidak? **** #Notes: Malam readers, ketemu lagi sama lanjutan cerita ini. Sebelum mendaki ketemu dulu di restoran yang sukses bikin mood Flora yang tadinya mulai nyaman sama Bona jadi jealous nih. Hehehe. Drop komen dan tap ❤️ sebelum membaca ya. Makasih. ❤️❤️❤️

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD