Part 15 Bibit Bobot Bebet

657 Words

Akhirnya aku hanya mudik selama dua minggu di kampung karena ibu peri dan eyang sering kali menelpon, hanya sekedar bertanya kapan aku akan segera kembali ke Jakarta dan bergabung di kantor mereka. Eyang selalu memasang mimik sedih jika melakukan video call denganku. Ingin sekali agar aku segera bertemu dengannya. Tapi urusan perijinan dari bapak belum keluar. Sampai saat ini bapak masih saja belum percaya dengan ketulusan Zayn. Boro-boro bapak, lah wong aku aja sampai sekarang juga gak percaya kok pak. Bisa-bisanya kadal itu bermain peran sekeren itu.  Akhirnya mau tak mau aku harus meyakinkan bapak langsung deh, bahwa aku bisa menjaga diri, dan hati, terutama. Teringat bisikan tajam Zayn yang mengancamku agar tidak jatuh hati padanya. Hmm… memang iya sih, sebagian besar perempuan selalu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD