Tumben hari ini Zayn mengantarku pulang, katanya ada hal sangat penting yang akan dia bicarakan. Oiya sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian itu. Sekarang aku dan Zayn layaknya pasangan kekasih yang sedang marahan karena kami berdua diam saja selama di mobil mewah ini. “Kita mau ke mana?” Tanyaku karena sedari tadi Zayn tidak memberi tahu tujuan kami. “Ke apartemenku. Di sana tempat yang tempat untuk kita ngobrol.” Jawabnya sambil tetap berkonsentrasi pada jalanan yang tersendat. Dia sama sekali tidak mau repot menoleh ke arahku hanya untuk sekedar melihat lawan bicaranya. Tapi apa telingaku gak salah dengar? Apartemennya? Artinya ini aku dengan rela hati masuk ke kandang singa? “Tenang saja aku gak akan ngapa-ngapain kamu, Rein. Pertama aku kapok kamu jadikan bulan-bulanan teru