Part 23 Falling to Pieces

1163 Words

“Mari kita menikah!” Demi Tuhan kenapa pula itu yang keluar dari mulutku?   “Tapi dengan persyaratan. Aku sudah membuat perjanjian yang sekiranya menguntungkan untuk kita.” Kataku tajam.  “Perjanjian? What kind of agreement?”   “Perjanjian pernikahan, Rein. Wedding Agreement. Berlaku untukku dan untukmu!”   *** “Aku tahu kamu juga mendapatkan penawaran dari mama jika kamu mau menikah denganku, tapi berupa apa, itu yang aku tak tahu.” Aku memandang tajam ke arah Rein. Dia tampak masih tenang, masih mengunyah daging steak dengan santainya. Entah terbuat dari apa ketenangan Rein ini, aku kok susah mengitimidasinya?  “Kamu tak perlu tahu apa itu, Zayn. Cukup hanya aku, ibu peri dan Tuhan saja yang tahu. Sekarang boleh aku lihat perjanjian yang kamu bilang menguntungkan bagi kita berdua?”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD