Rasanya hampa. Usai menangis untuk menyesali apa yang telah terjadi, ia beranjak. Dalam hati, ia menghapal semua percakapan hari ini. Ada banyak pembicaraan rahasia yang ia ketahui. Hari ini yang menikmatinya adalah seorang pengusaha Indonesia yang tinggal di Singapura. Memang bukan hal aneh lagi. Sudah banyak yang seperti ini. Agar apa? Ya untuk menghindari pajak lah. Setelah tiga jam, Shinta dibawa keluar. Namun ternyata jadwalnya belum usai. Masih ada perjalanan lagi yang lebih jauh menuju Eropa. Bukan kah pertandingan bola baru akan usai? Untuk pertama kalinya, ia dibawa ke sana. Ia juga baru pertama kali mendapat klien seorang pemain sepak bola. Namun ini bukan sesuatu yang bisa ia banggakan. Tidak sama sekali. Ia melirik ke arah manajernya yang terlelap dalam penerbangan kali ini