Part 45

1679 Words

Setelah mendapatkan salep dan plester untuk luka lecet di ujung bibir Lita, Samuel mengantar wanita itu kelantai ruangannya. “Terima kasih, Samuel. Kau bisa pergi sekarang.” “Tidak perlu. Sungguh.” Lita hendak melepaskan jas milik Samuel yang ia kenakan, tapi pria itu segera menahannya. “Aku akan menunggu sampai pakaian gantimu datang. Dan aku tidak membutuhkan ijinmu.” Samuel membalik tubuh Lita, mendorong wanita itu keluar dari lift dan langsung membawa Lita melintasi lorong dengan tiga pintu masing-masing di sisi kanan dan kiri. “Yang mana ruanganmu?” Lita tak menjawab. “Aku hanya perlu memeriksanya kalau begitu.” Kedua mata Lita melebar, gawat jika Samuel mengetuk pintu ruangan Riana. Lita pun langsung menunjuk ruangannya yang ada di balik pintu paling ujung lorong. “Jadi dia ma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD