Satria merengut kesal, matanya yang sudah tidak kuat melek terpaksa masih harus diajak nongkrong di Golden. Dia sudah terlelap di ranjang empuknya, saat ponselnya terus berteriak menghempasnya keluar dari alam mimpi.
Dan disini lah dia sekarang, bertopang dagu dengan mata ciut menunggui Atha yang sudah mulai meracau karena otaknya diracuni alkohol. Bian juga di sana, bahkan masih mengenakan pakaian yang sama saat menghadiri acara jamuan makan tadi. Sedang Wira, Reza dan Jo masih dengan ceriwisnya mengoceh ngalor-ngidul.
“Cengeng, baru ditinggal selingkuh bapakmu saja sudah oleng!” gerutu Satria.
“Bukan cengeng Sat, cuma bingung mau menyalahkan siapa. Aku kalau punya istri yang seperti mamaku pasti juga sudah gila dari dulu. Pantas saja papaku cari pelarian di luar, tapi kan tetap saja k
