Fenia terdiam menatap kepergian Marvin. "Aku tahu Kakak khawatir, Fenia pun juga bisa merasakan betapa khawatirnya Kakak. Fenia juga khawatir pada Tante Rosa, andai saja. Fenia di izinkan untuk bertemu dengan Tante Rosa. Mungkin perasaan Fenia akan lebih baik," Batin Fenia. "Sayang. Ayo kita pulang?" Ajak Fanny. Saat ia sudah terlebih dahulu membantu suaminya untuk berdiri. Fenia menatap Alvaro dan memberikan senyuman menenangkan. "Daddy terluka Mom?" "Daddy. Gak apa-apa kok sayang, ayo kita pulang saja. Stevan, Fenny bawalah anak-anak kalian pulang." Ujar Alvaro dibalas anggukan patuh dari Stevan maupun Fenny. Pada akhirnya dua mobil Pergi dengan berlawanan arah. Sedari tadi Fenia mengemudikan mobilnya dalam dia, sesekali ia akan mengingat Rosalind. Kira-kira bagaimana keadaan Rosali