Menunggu jemputan

581 Words

Keadaan sekolah berubah tegang, suasananya agak berbeda. Keramaian yang biasanya jadi agak sunyi. Seakan anak-anak itu ikut berduka atas kejadian penusukan malam itu. Padahal nyatanya mereka hanya enggan untuk peduli. Menjauh dari masalah lebih baik. "Nanti malam ada balap lagi ya Do?" Belva mendengar dari beberapa anak yang membicarakan balapan nanti malam. "Iya, kenapa?" Aldo duduk di sebelah Belva keduanya belum mau pulang. Karena sedang gerimis. "Gak papa!" Belva penasaran, semenarik apa balapan itu hingga anak-anak tidak merasa takut setelah ada kejadian mengerikan yang menewaskan seseorang di sana. "Bel, kadang kita harus tahu cara menikmati hidup yang cuma sekejap ini. Lo, apa yang paling ingin lakuin jika semua hal bisa terjadi sesuai keinginan Lo?" Aldo melihat Belva yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD