Saat itu, matanya melihat seorang lelaki yang tidur telungkup di atas ranjang. Athalia mengamati lelaki itu. Jika dilihat dari belakang, mulai dari rambut, bentuk badan yang jangkung dan besar. Athalia bepikir lelaki itu adalah Mahesa. Stelan kerja masih membalut tubuh tegapnya.
“Mahesa. Mahesa. Bangunlah! Aku sudah datang. Ayo kita pulang sekarang!” Athalia duduk di pinggir ranjang, tangannya menyentuh punggung Mahesa dan mencoba membalikan badan lelaki itu.
Akan tetapi, bola mata Athalia membeliak seketika begitu tubuh lelaki itu sudah berbalik menatapnya.
Athalia terhenyak dengan mulut yang terbuka. Dia tidak menyangka jika ternyata lelaki yang telungkup di atas ranjang itu bukanlah Mahesa.
“Selamat malam Athaliaku! Akhirnya, kau menyerahkan diri juga padaku.” lelaki itu menyeringai
